MOTOR Plus-online.com - Ada 11 jenis dan arti dari bendera-bendera yang digunakan saat balapan MotoGP, kira-kira brother sudah pada paham belum?
Cara berkomunikasi antara pembalap MotoGP dengan pihak race direction di balapan MotoGP dilakukan lewat pengibaran bendera oleh flag marshal.
Tercatat, ada 11 jenis bendera yang bertugas memberikan petunjuk kepada pembalap MotoGP atas apa yang terjadi selama balapan berlangsung.
11 jenis itu di antaranya bendera kuning, putih, merah, hitam, hitam dengan bulatan oranye, hijau, putih silang merah, kuning setrip merah, hijau, biru dan kotak-kotak.
Nah ini dia arti dari 11 warna bendera di MotoGP:
1. Bendera putih (white flag)
Biasanya dikibarkan agar para pembalap mengganti motor dengan menggunakan ban yang sesuai.
Bendera ini paling sering digunakan saat cuaca berganti dari kering ke basah atau sebaliknya.
Karena bila di teruskan akan membahayakan jika pembalap tidak mengganti ban sesuai kondisi lintasan.
Baca Juga: Akhirnya Terbongkar Asal Mula Bendera Finish MotoGP Warna Hitam Putih Seperti Papan Catur
Baca Juga: Bendera Ini Yang Ditakutin Pembalap MotoGP Saat Balapan Berlangsung
2. Bendera Merah (Red Flag)
Tanda balapan dihentikan atau di tunda.
Apabila Race belum menyelesaikan Total Lap yang di tentukan biasanya Race Director menentukan apakah Race wajib diulang.
Atau juga bisa ditentukan pemenangnya berdasarkan urutan Lap terakhir.
Biasanya keputusan Race Director ini tergantung dari Lap yang sudah ditempuh atau melebihi kurang lebih 80% dari total lap.
3. Bendera Hitam (Black Flag)
Bendera ini dipakai untuk mendiskualifikasi pembalap.
Ditampilkan bersama-sama dengan nomor start, bendera hitam berarti pembalap harus berhenti di pit pada akhir lap saat ini dan tidak bisa restart.
Bendera ini akan ditampilakn setelah tim balap diberitahu terlebih dahulu (konfirmasi ke tim).
Baca Juga: Jarang Yang Tahu, Bendera Ini Tanda Bahaya Pembalap MotoGP Bisa Jatuh
4. Bendera hitam Dengan Lingkaran warna orange
Bendera ini memberitahukan pembalap bahwa motornya memiliki masalah mekanikal.
Hal ini bisa membahayakan dirinya sendiri atau orang lain, dan ia harus segera meninggalkan trek.
5. Bendera putih dengan garis silang merah
Bendera ini menandakan bahwa ada hujan di lintasan tersebut.
Bila bendera ini dikombinasikan dengan bendera garis merah dan kuning ini berarti semua lintasan sudah basah maka balapan berubah jadi wet race.
6. Bendera Hitam Putih
Sedangkan bendera hitam putih jika dikibarkan bersama dengan nomor pembalap artinya pembalap tersebut mendapatkan peringatan.
Biasanya melakukan hal yang kurang sportif atau curang dalam balapan.
Jika pembalap tidak mempedulikan dan masih melakukannya maka akan mendapat bendera hitam.
7. Bendera Kuning (Yellow Flag)
Menandakan sedang terjadi insiden atau kecelakaan dilintasan saat balapan sedang berlangsung.
Para pembalap wajib mengurangi kecepatan dan dilarang melakukan overtaking di zona bendera kuning.
Apabila ada pembalap yang melakukan Overtaking biasanya akan dikenakan hukuman atau pengurangan point.
Baca Juga: Kasihan Pembalap MotoGP Kalau Dapet Bendera Ini, Pasti Finis Terakhir
8. Bendera Biru (Blue Flag)
Bendera ini menunjukkan kepada pembalap bahwa dirinya akan dioverlap pembalap lain.
Si pembalap yang mau dioverlap harus memberi jalan, melambat secara bertahap, untuk memungkinkan pembalap yang lebih cepat untuk melewatinya.
9. Bendera hijau (Green Glag)
Bendera hijau telah dikibarkan menandakan jika pertandingan bisa dilanjutkan seperti semula.
Dan larangan pada saat bendera kuning dikibarkan juga ditiadakan.
10. Bendera kuning merah
Bendera dengan garis kuning dan merah biasanya dikibarkan untuk memberi tahu pembalap bahwa lintasan menjadi licin.
Entah itu karena oli atau minyak yang tercecer di jalan atau bisa juga dikarenakan hujan yang menyebabkan lintasan menjadi licin.
11. Bendera Papan Catur (Chequered Flag)
Nah ini bendera yang paling ditunggu pembalap terdepan.
Ya, bendera ini menandakan bahwa race telah selesai.
Baca Juga: Marshal Tidak Jawab Panggilan Dan Telat Angkat Bendera Bikin ATC 2021 Di Sirkuit Mandalika Ditunda?
| Penulis | : | Indra Fikri |
| Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR