MOTOR Plus-online.com - Dulunya warga kampung miliarder Tuban sanggup borong mobil baru sekarang hidup susah, begini cara kelola uang yang benar.
Hampir setahun lalu, dunia maya dikejutkan dengan adanya kampung miliarder.
Tepatnya pada Februari 2021, warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendadak kaya raya setelah mendapat ganti untung dari pembebasan lahan.
Saking kayanya, warga kampung miliarder Tuban itu beli mobil baru secara ramai-ramai.
Namun, kini kehidupan mereka berputar 180 derajat, tidak memiliki pekerjaan sampai harus menjual ternak demi bertahan hidup.
Diketahui, mereka justru menyesal sudah menjual tanahnya.
Dari kejadian yang dialami warga kampung miliarder, bisa dipetik pelajaran pentingnya mengelola uang yang benar.
Lalu, bagaimana cara mengelola keuangan yang tepat setelah menjadi miliarder dadakan?
Baca Juga: Satu Desa di Kuningan Kaya Mendadak, Ratusan NMAX dan PCX Baru Diborong
Baca Juga: Sempat Viral Kampung Miliarder Tuban, Tak Punya Lahan Warga Jual Sapi
1. Penuhi keperluan keluarga
Di sini, seseorang baru boleh menggunakan uang untuk membeli barang-barang konsumtif.
Mulai dari mulai dari mobil, peralatan dapur, atau apapun yang dibutuhkan dan belum dipunya selama ini.
Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan sah-sah saja menggunakan uang untuk kesenangan setelah melakukan tiga poin di atas.
"Apakah uang tidak boleh digunakan untuk barang kebutuhan atau enggak boleh dinikmati? Boleh-boleh saja. Sah-sah saja, toh mungkin selama ini kita tidak pernah mengalami jadi miliarder. Cuma kita harus menggunakannya dengan lebih bijak," ucapnya dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Dulunya Warga Kampung Miliarder Tuban Kaya Sampai Borong Mobil Baru, 5 Fakta Ini Bikin Kaget
2. Menabung di instrumen investasi
Untuk mendapat imbl hasil maksimal, pilih instrumen investasi seperti saham. Tetapi ingat, investasi dengan imbal hasil yang tinggi juga punya risiko yang tinggi.
Di sisi lain, bisa berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang biasanya dikeluarkan pemerintah. Dengan menabung di SBN sesuai tenor tertentu, akan mendapat pembayaran bunga yang ditransfer setiap bulan.
Selain itu, investasi emas batangan juga bisa jadi pilhan sebagai instrumen menyimpan dana. Harga emas cenderung mengalami kenaikan selama beberapa tahun ke depan. Hal ini membuat nilainya tidak tergerus inflasi.
"Jadi memang mesti bijak mengelolanya. Ketika menjadi seorang miliarder, apa yang kita prioritaskan? Sisihkan untuk ditabung, diinvestasikan, dan untuk dana cadangan," beber Andi.
3. Sisihkan untuk dana darurat
ana darurat akan sangat berarti saat seseorang tiba-tiba mengalami penurunan pendapatan.
Dana darurat mampu mencegah seseorang berutang atau menggunakan tabungan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Adapun besaran dana darurat adalah 6-12 kali pengeluaran bulanan.
Bila pengeluaran rumah tangga mencapai Rp 5 juta per bulan, maka dana darurat yang perlu kamu sisihkan adalah Rp 30-60 juta.
Baca Juga: Viral Video Preman Kampung Palak Pemotor Lewati Jembatan Rusak, Begini Kelanjutannya
4. Ganti jadi sumber pemasukan baru
Dalam kasus warga di Tuban, mereka menjual tanah yang biasanya digunakan untuk bertani.
Maka itu ketika mendapat uang pengganti hingga miliaran, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengubah sebagian uang tersebut untuk membuat sumber pemasukan baru.
"Ketika mereka kehilangan sumber penghasilan tersebut, sebenarnya akan lebih tepat apabila uang ganti tersebut digunakan untuk membuat sumber penghasilan yang baru," ucapnya.
Ada banyak rupa sumber mata pencaharian baru yang bisa dibuat dengan uang sebanyak itu. Contoh kecilnya adalah membuka toko kelontong atau menyewakan kendaraan untuk mengangkut hasil pertanian yang dibawa ke pasar.
"Atau pekerjaan apapun itu. Itulah yang membuat mereka bisa mendapat penghasilan baru, pengganti dari tanah pertanian yang sudah mereka jual," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nasib Warga Kampung Miliarder Tuban dan Pentingnya Mengelola Uang secara Bijak"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR