MOTOR Plus-online.com - Geger, anggota polisi hampir dikeroyok karena menarik paksa motor warga bareng enam polisi gadungan.
Seorang anggota Polda Metro Jaya bernama Bripka Asep Nuroni ditangkap warga Desa Sorongan, Cibaliung, Pandeglang, Banten.
Bripka Asep ditemani bersama enam orang warga sipil yang diduga polisi gadungan.
Keenamnya diamankan warga lantaran diduga hendak melakukan penarikan terhadap motor milik seorang warga bernama Arif.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menjelaskan, keenam warga sipil tersebut mengaku sebagai anggota kepolisian saat hendak menarik motor yang diduga hasil tindak kejahatan.
"Enam orang warga sipil mengaku sebagai anggota Polri saat akan melakukan penarikan terhadap motor milik warga," kata Kombes Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Senin (31/1/2022).
Kombes Endra Zulpan menjelaskan, peristiwa itu bermula saat Bripka Asep dan keenam warga sipil yang mengaku polisi hendak melakukan penarikan motor milik Arif.
Saat diminta menunjukkan surat perintah tugas, Bripka Asep dan keenam warga sipil itu tak bisa menunjukkannya.
Mereka juga diminta menunjukkan kartu tanda anggota Polri namun tak bisa menunjukkannya.
"Mengingat Bripka Asep Nuroni tidak dilengkapi surat perintah tugas, sehingga membuat warga setempat emosi dan mengepung serta berusaha melakukan pengeroyokan," sambungnya.
Pengurus lingkungan pun berusaha melerai warga dan langsung menghubungi kepolisian terkait kejadian tersebut.
Bripka Asep dan keenam rekannya kemudian diamankan Sipropam Polres Pandeglang.
Setelah itu, Kombes Endra Zulpan menyebutkan bahwa Polres Pandeglang langsung menyerahkan Bripka Asep ke Polda Metro Jaya.
Bripka Asep kini tengah diperiksa lebih lanjut.
"Bripka Asep beserta barang bukti langsung diamankan ke Sipropam Polres Pandeglang, Polda Banten. Kemudian diserahkan Subbidprovos Bidpropam Polda Metro Jaya," tutup Kombes Endra Zulpan.
Baca Juga: Enggak Main-main Pemotor Merokok Pilih Kurungan atau Denda Tilang Sebanyak Ini
Source | : | Kompas.TV |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR