MOTOR Plus-online.com - Kisah pilu warga sirkuit Mandalika: Seandainya para pembalap MotoGP tahu keadaan kami yang menderita...
Sebelumnya, foto para warga di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika, yang berada di balik pagar lintasan MotoGP menjadi viral di media sosial.
Di dalam foto itu, Sibawaeh (53) duduk berjongkok dengan menggunakan sarung.
Lalu ada dua orang di sampingnya yaitu Medan (47) yang merupakan adik ipar Sibawaeh dan Amaq Manim (57).
Sibawaeh mengatakan, dirinya tak tahu jika sedang difoto.
Foto itu pun pertama kali diunggah oleh akun @hrc_motogp milik Tim Repsol Honda.
Sibawaeh berharap dengan viralnya foto itu lahannya seluas 3,5 hektar di persil 263 akan segera dibayar Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Saat ini kawasan tersebut menjadi tikungan 9 di sirkuit Mandalika.
Baca Juga: Usai Tes Pramusim MotoGP 2022 Mandalika, Juara Dunia Fabio Quartararo Kecewa
Baca Juga: Diam-diam Bahu Marc Marquez Sakit Saat Tes Pramusim MotoGP 2022 Mandalika
"Jadi kalau dikatakan kenapa ada foto saya, mungkin mata kamera diarahkan Tuhan kepada saya," kata Sibawaeh.
"Sehingga pihak yang mengunggah bisa membantu menyuarakan perasaan saya, agar tanah saya segera dibayar," sambungnya, Sabtu (12/2/2022).
Sibawaeh sempat mengajak ke kebun singkong miliknya, tempat dirinya menonton perhelatan tes pramusim MotoGP 2022 kemarin.
Dari kebun itu, dirinya bisa menyaksikan aksi para pembalap MotoGP dengan leluasa.
Hanya ada pagar yang menjadi pembatasnya.
Sibawaeh pun berharap para pembalap MotoGP mengetahui bahwa kawasan sirkuit Mandalika masih menyisakan masalah pembebasan lahan.
"Kalaupun kita bisa bertemu dengan dia (Marc Marquez) dan melihat keadaan kami yang menderita selama ini, mungkin tidak sampai hati melintas di sini," ungkap Sibawaeh.
"Apalagi dengan laju kecepatan tinggi karena dia sebagai pebalap," ungkap tutupnya.
Baca Juga: Ramai Marc Marquez Makan Gorengan di Sirkuit Mandalika, Ini Faktanya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Seandainya Para Pebalap MotoGP Tahu Derita dan Keadaan Kami...""
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR