MOTOR Plus-online.com - Masih ada 10 kasus pembebasan lahan sirkuit Mandalika yang belum beres, ternyata hal ini yang menjadi kendalanya.
Hal ini disampaikan Anggota Satgas Penyelesaian Sengketa Lahan Sirkuit, Zainal Asikin.
Zainal Asikin mengatakan, sampai hari ini pihaknya baru menyelesaikan dua kasus lahan warga yang bersengketa dengan ITDC.
Masih ada 10 kasus sengketa lahan lainnya yang belum selesai.
Asikin sendiri merasa ragu kasus ini bisa selesai saat perhelatan MotoGP Indonesia 2022 pada 18 hingga 21 Maret mendatang.
"Kita baru selesaikan dua kasus, masih ada 10 kasus lainnya," buka Asikin.
"Mungkin tidak bisa kita menyelesaikan hingga perhelatan MotoGP," sambungnya, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Zainal Asikin, salah satu kendala belum selesainya masalah itu, adalah masing-masing warga memiliki banyak ahli waris yang harus dihadirkan.
Baca Juga: Kisah Pilu Warga Sirkuit Mandalika: Seandainya Para Pembalap MotoGP Tahu Keadaan Kami...
Baca Juga: Usai Tes Pramusim MotoGP 2022 Mandalika, Juara Dunia Fabio Quartararo Kecewa
"Itu membutuhkan waktu yang cukup panjang, tidak bisa diselesaikan tanpa harus menuntaskan satu kasus sekaligus dengan menghadirkan ahli warisnya," ungkap Asikin.
Selain itu, pihaknya akan mengeluarkan rekomendasi dari proses penyelesaian lahan tersebut.
Salah satunya rekomendasi berupa layak atau tidaknya lahan itu dibayar oleh ITDC.
Lalu, terkait pengakuan Sibawaeh (53), warga yang viral menonton tes pramusim MotoGP 2022 di luar pagar Sirkuit Mandalika, Asikin mengatakan, tim Satgas tetap bekerja berlandaskan pada aspek hukum dan aspek kemanfaatan bagi kedua belah pihak.
"Dua aspek ini kita utamakan, kalau memang apa yang kita gelar, apa yang kita kaji, kalau memang ITDC harus membayar, kita akan tekan untuk membayar warga," tutupnya.
Baca Juga: Diam-diam Bahu Marc Marquez Sakit Saat Tes Pramusim MotoGP 2022 Mandalika
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Seandainya Para Pebalap MotoGP Tahu Derita dan Keadaan Kami...""
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR