MOTOR Plus-online.com - Ini dia motor injeksi pertama di dunia, desain unik langsung dibekali turbo tenaga auto buas.
Motor injeksi sudah banyak di jalan menggantikan sistem karburator.
Tapi brother pernah kepikiran enggak sih motor apa yang pertama kali pakai sistem injeksi?
Meski di Indonesia teknologi injeksi baru booming 10 tahun kebelakang, sebenarnya pelopor teknologi injeksi di motor sudah ada sejak tahun 1982.
Motor injeksi pertama di dunia adalah Honda CX500 Turbo.
Pada tahun 1982, Hondad CX500 Turbo resmi meluncur sebagai motor super.
Soalnya Honda memasang berbagai teknologi canggih yang enggak ada di motor lain.
Salah satunya adalah teknologi injeksi di motor.
Teknologi injeksi sendiri ditemukan oleh Robert Bosch pada tahun 1927 untuk mesin diesel.
Baca Juga: Ini Dia Alasan Kenapa Motor Injeksi Sudah Enggak Pakai Kick Starter
Di kendaraan, injeksi pertama diterapkan pada pesawat Messerschmitt BF-109 di tahun 1939.
Setelah itu, tahun 1957 Mercedes-Benz menerapkan teknologi injeksi di mobil yang mereka produksi.
Motor menjadi kendaraan terakhir yang pakai teknologi injeksi.
Maklum, saat itu dimensi perangkat elektronik masih besar tidak seringkas sekarang.
Baca Juga: Pengertian Injeksi dan Cara Kerjanya di Motor, Bikers Bisa Tambah Ilmu
Makanya, sulit diterapkan di kendaraan kecil seperti motor
Balik ke Honda CX500 Turbo, motor super ini punya desain unik karena pakai mesin V-Twin.
Yup, CX500 Turbo jadi motor bermesin V-Twin pertama yang dibuat Honda.
Selain itu, Honda CX500 Turbo juga menjadi motor pertama di dunia yang pakai teknologi turbocharged.
Dari mesin V-twin 497 cc OHV berpendingin air itu, disemburkan tenaga 82 dk pada 8.000 rpm.
Honda CX500 Turbo diklaim punya top speed 194 km/jam, gokil banget untuk motor tahun 1982.
Meski terlahir sebagai motor super, Honda CX500 Turbo punya umur pendek.
Satu tahun setelah peluncurannya, Honda menambah kapasitas mesin menjadi 674 cc.
Alhasil, Honda CX500 Turbo disuntik mati dan CX650 meluncur sebagai penerusnya.
Source | : | motorcycleclassics.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR