MOTOR Plus-online.com - Jauhnya harga bensin Pertamax Turbo 1 liter dengan minyak goreng, per liternya dijual Rp 70 ribu.
Seperti yang brother tahu, harga bensin atau harga BBM Pertamax Turbo menjadi sorotan setelah beberapa lalu alami kenaikan.
Selain Pertamax Turbo, harga minyak goreng rupanya ramai diperbincangkan saat ini.
Soalnya, harga minyak goreng saat ini enggak kira-kira mahalnya setelah ikutan naik.
Kenaikan harga minyak goreng terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal itu disampaikan salah satu pedagang Pasar Korem, Ibrahim.
"Merk Sania, Sanco, Bimoli 135 ribu ukuran 2 liter," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Sementara, untuk harga minyak goreng per liternya mencapai Rp 70 ribu.
Baca Juga: Minyak Goreng Berserakan di Jembatan Suramadu, Mobil Pick Up Terguling Ditabrak Truk dari Belakang
Baca Juga: Ini Spesifikasi Pertamax Turbo, Harga Bensin Pertamina yang Naik Bulan Februari 2022
Menurutnya, yang menyebabkan harga minyak goreng tinggi karena didapat dari luar Kota Kendari, bukan distributor.
Ibrahim menuturkan, dirinya telah menghubungi pihak distributor di Kota Kendari.
Namun, dari informasi yang didapatnya, stok minyak goreng sedang tidak ada.
"Hanya katanya tanggal 11 atau 12 ini akan datang, tapi kan belum lagi waktu untuk penurunannya, akan lama lagi," ungkapnya.
Harga minyak goreng per liter yang mencapai Rp 70 ribu itu, justru jauh lebih mahal dari harga bensin Pertamax Turbo.
Baca Juga: Pemotor yang Tertib Berlalu Lintas di Bali Dapat Minyak Goreng Gratis
Harga BBM Pertamina dengan RON 98 ini dijual Rp 14.800 per liter untuk area Sulawesi Tenggara.
Perbandingan antara harga Pertamax Turbo dengan minyak goreng tersebut, 4 kali lebih mahal!
Artinya, dengan uang setara minyak goreng satu liter, brother bisa membeli 4 liter Pertamax Turbo di Sulawesi Tenggara.
Kita berdoa saja, nantinya harga minyak goreng bisa lebih kondusif ya, bro.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Minyak Goreng di Kendari Meroket, 2 Liter Tembus Rp 135.000"
Source | : | Kompas.com,Pertamina |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR