MOTOR Plus-online.com - Video canggihnya ruangan Race Control di sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, punya 40 kamera yang bisa berputar 360 derajat, cuy!
Dari ruangan Race Control, seluruh kejadian di trek bisa dipantau tanpa terputus, dan tangkapan video bisa diperbesar untuk mengamatinya lebih detail.
Di ruangan ini, Direktur Balapan akan memutuskan apakah balapan dinyatakan berstatus bendera merah, kuning, atau hijau.
Jika balapan dinyatakan bendera kuning, misalnya karena ada pembalap yang terjatuh, Direktur Balapan akan memerintahkan clerk of the course (CoC) berkomunikasi dengan flag marshal di lapangan untuk mengibarkan bendera kuning.
Instruksi juga diberikan kepada marshal rescue yang bertugas menolong pembalap yang terjatuh, serta membersihkan lintasan dari serpihan atau pecahan bodi motor.
Koordinasi terus berlanjut ke petugas evakuasi motor untuk dibawa kembali ke paddock melalui service road luar.
Demikian juga petugas evakuasi pembalap, biasanya menggunakan motor untuk membonceng pembalap kembali ke pit atau paddock tim.
Jika pembalap mengalami cedera serius, chief of medical yang memantau balapan dari Race Control akan menginstruksikan ke petugas medis untuk mengevakuasi menggunakan ambulans.
Baca Juga: 2 Sosok Penting Di Balik Pengaspalan Ulang Sirkuit Mandalika, Sempat Pesimis Selesai Tepat Waktu
Baca Juga: Pengaspalan Ulang Sirkuit Mandalika Diawasi Pakar Aspal Sirkuit Kelas Dunia
Dalam kondisi darurat, helikopter bisa disiagakan mengevakuasi pembalap ke rumah sakit rujukan.
Komunikasi antara pengendali balapan dan petugas di lapangan dilakukan dengan cepat dan sinkron, sehingga berjalan dengan rapi.
Komunikasi dilakukan menggunakan radio komunikasi dua arah dengan spesifikasi khusus dari FIM dan Dorna Sports.
Pancaran gelombang radio juga diperkuat dengan penguat di atas gedung Race Control, sehingga suara bisa menjangkau seluruh sirkuit dengan suara jernih.
"Pada setiap balapan, harus ada ruangan race control, tempat berkumpulnya para petinggi balapan yang berkuasa penuh atas pelaksanaan balap, yang disebut Komite Balapan," buka Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria.
"Mulai dari race director, clerc of the course, didampingi oleh chief of medical, ada di sini. Mereka mengkuti jalannya lomba dari CCTV yang ditampilkan di layar monitor di race control," lanjutnya.
"Terdapat sekitar 40 kamera, bisa ditambah dan dikurangi sesuai kebutuhan, dari garis start sampai finis, di sisi luar dan dalam lintasan, kiri dan kanan," tambah Andhi.
Menurut Andhi, kamera dipasang untuk menghasilkan tangkapan sirkuit tanpa putus, sejak menghadap garis start sampai garis finis.
Baca Juga: Homologasi Sirkuit Mandalika Untuk MotoGP Indonesia 2022 Dilakukan Besok, Bikin Jantung Dag Dig Dug
Terdapat pula kamera di jalur keluar masuk pit, dan dua kamera di pit.
Setiap kamera memantau setiap segmen secara kontinyu.
"Jadi mereka bisa melihat semua kejadian, misalnya ada insiden di dalam lintasan, pimpinan lomba akan berbicara dengan chief of medical, CoC, dan yang lainnya," sebutnya.
"Jika kejadian dinilai parah, situasi bisa diantau lebih detail dengan kamera zoom dan yang bisa diputar 360 derajat," ungkap Andhi.
Pemantauan ini akan menentukan apakah tetap menjalankan lomba dengan bendera kuning, atau menghentikan balapan dengan bendera merah.
Status balapan itu bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu memerintahkan marshal mengibarkan bendera, atau menekan tombol digital flag dari race control.
“Dari ruangan ini, diputuskan apakah balapan dihentikan atau tetap di lanjutkan," jelasnya.
Berikut ini VIDEO lengkapnya:
Baca Juga: 2 Barang Yang Dilarang Saat MotoGP Indonesia 2022 Di Sirkuit Mandalika
Source | : | kompas.id |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR