"Bagi kami itu mengejutkan. Saya mengetahui mereka memotong balapan kami menjadi 20 putaran saat balapan Moto2."
"Alasan untuk memotong balapan? Di tikungan terakhir, aspal berlubang," ungkap Joan Mir.
“Saya pikir aspal akan bermasalah jika lintasan kering, di lintasan basah kami tidak merusak lintasan," sebutnya.
"Bahkan setelah balapan di tengah hujan, kami telah melihat beberapa lubang di lap terakhir, di tikungan terakhir sirkuit."
"Bayangkan jika trek kering, itu akan sulit," jelasnya.
Menurut Joan Mir, pengaspalan ulang sirkuit Mandalika sebelum ajang MotoGP Indonesia 2022 belumlah cukup.
"Belum cukup karena masalah muncul kembali, ada masalah yang lebih besar. Saya akan memberitahu Anda bahwa dalam balapan yang dimulai pada tanggal 18, dengan begitu banyak air di trek, saya tidak melihat apa-apa," ucap Joan Mir.
"Ada momen ketika saya berada di belakang Fabio yang tidak bisa saya lihat. Di lap pertama saya tidak melihat apa-apa," lanjutnya.
"Sebuah motor MotoGP menimbulkan banyak air, di lintasan lurus saya melihat dari samping. Jika Anda pergi sendiri, tidak ada masalah, tetapi untuk balapan ada banyak air di lintasan," ujar Joan Mir.
"Saya pikir memperpendek balapan menjadi 20 lap adalah solusi yang baik, karena di sirkuit ini semuanya sangat aneh," tambah juara dunia MotoGP 2020 itu.
Baca Juga: 4 Pembalap Indonesia Dari Tim YRI Jalani Tes Pramusim ARRC 2022 di Sirkuit Buriram Thailand
"Kami tiba dengan ban yang berbeda, satu bagian trek diaspal ulang dan yang lain tidak, aspal sedikit naik, tidak rata."
"Tapi kami telah mengambil akhir pekan, itu sudah berlalu," tutup Joan Mir.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR