Bayaran Pawang Hujan dengan Marshal Sirkuit Mandalika Seperti Langit dan Bumi

Ahmad Ridho - Rabu, 23 Maret 2022 | 09:22 WIB
Otorace.id/DAB
Bayaran pawang hujan dengan marshal Sirkuit Mandalika seperti langit dan bumi, lebih besar siapa?

Bayaran marshal bisa beraneka wujud, seperti voucher, token, makanan, atau bahkan sejumlah uang.

Marshal lokal mendapat bayaran Rp 100 ribu per harinya belum termasuk akomodasi dan konsumsi selama bertugas di Sirkuit Mandalika.

Sementara marshal asal Malaysia mendapat bayaran Rp 270 ribu per hari atau 80 Ringgit Malaysia, belum termasuk akomodasi dan konsumsi.

Marshal sendiri bertugas memperlancar jalannya balapan dengan mengibarkan bendera tanda bahaya atau kondisi aman.

Selain itu marshal sigap membantu pembalap yang kecelakaan atau crash dan membersihkan sisa-sisa kecelakaan di lintasan sirkuit.

Sementara itu bayaran yang diterima pawang hujan Sirkuit Mandalika cukup besar kalau dibandingkan marshal.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (20/3/2022), untuk menjadi pawang hujan, Rara mengaku dibayar dengan sistem kontrak.

Bayarannya sekitar Rp 5 juta dalam setiap kegiatan.

Baca Juga: Dapat Bantuan Dari Sirkuit Sepang, Berapa Gaji Marshal di Sirkuit Mandalika?

Jika misi yang diberikan gagal, maka ia akan dibayar separuh atau 50 persen saja.

Begitu juga saat ia bertugas di MotoGP Mandalika ini, Rara yang sudah menjadi pawang hujan sejak usia 9 tahun ini mendapat upah Rp 5 juta per harinya.

“Saya dibayar Rp 5 juta sehari,” kata Rara, dilansir dari Kompas TV, Minggu (20/3/2021). Untuk MotoGP Mandalika ini, Rara bekerja atau dikontrak selama 21 hari, terhitung sejak 1 Maret 2021.

Berarti tinggal dikalikan saja, maka perkiraan Rara mendapat bayaran 21 hari×Rp 5 juta, yakni sekitar Rp 105 juta.

Kendati bayarannya cukup besar, Rara mengaku untuk bayaran yang didapatkan, pekerjaan yang diemban juga tidak mudah.

“Ya kerjanya ya lek-lekan (tidak tidur) siang malam,” ujarnya.

Terkait pekerjaannya, Rara mengaku tak hanya ditugasi untuk memindahkan lokasi hujan, tapi juga untuk menurunkan hujan.

Ini semua tergantung dari kebutuhan kegiatan.

“Karena memang programnya aspal tidak boleh terlalu panas. Kan agar agregat (aspalnya) tidak mengelupas, kita harus di bawah 50 derajat Celsius. Waktu pagi itu diminta untuk cerah ceria, sedikit gerimis,” urainya.

Pada 9-11 Maret 2022 lalu, Rara juga diminta untuk menurunkan gerimis di area sirkuit.

Hal ini untuk mendinginkan suhu aspal yang belum lama diaspal.

Sebelum gelaran utama MotoGP Indonesia, Minggu (20/3/2022), Rara juga sudah terlibat dalam gelaran pramusim MotoGP selama 3 hari bulan Februari lalu.

Tapi di gelaran balap MotoGP Mandalika, peran pawang hujan dan marshal sama-sama penting.

Mereka jadi bagian suksesnya gelaran balap MotoGP di Indonesia tahun ini.

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular