MOTOR Plus-online.com - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite mulai langka di Bandung, Jawa Barat, petugas SPBU mengungkap fakta mengejutkan.
Hal ini Berdasarkan pantauan Tribunjabar.id, di sejumlah SPBU di Kota Bandung, Kamis (31/3/2022).
Salah satunya yaitu SPBU di Jalan Dr Djunjunan No 139, antrean terjadi di tempat pengisian sepeda motor dan mobil pada pukul 11.00 WIB.
Menurut petugas SPBU yang enggan disebutkan namanya, dirinya mengatakan antrean ini tidak terjadi seperti biasanya.
"Biasanya tuh kalau pagi atau siang mah paling sekitar 30 mobil, sekarang bisa lebih," katanya.
Menurutnya, BBM jenis Pertalite saat ini mulai banyak dicari orang.
"Sekarang banyak yang ngisi Pertalite, dikirim pagi dari Depo Pertamina siangnya sudah habis," ucapnya.
Salah satu pemotor yang sedang mengisi BBM di SPBU tersebut, Yana, mengungkapkan saat ini perlu memilih SPBU yang masih tersedia BBM jenis Pertalite.
Baca Juga: Motor Dikasih Bensin Hasil Campuran Oktan Tinggi Dan Rendah Efeknya Apa? Simak Penjelasannya
Baca Juga: Cepet Isi Bensin ke SPBU Terdekat Sebelum Naik, Cek Harga Pertamax dan Pertalite Seluruh Daerah
"Sekarang mah sepanjang jalan setiap mampir ke SPBU pasti ada aja yang kosong Pertalitenya, jadi harus milih-milih," ucap Yana.
Sementara itu, pengelola SPBU yang berada di Jalan Kiaracondong no 141, yaitu Ferry menjelaskan, permintaan mengenai BBM jenis Pertalite ke Depo Pertamina juga dibatasi.
"Sekarang juga dibatasi, biasa dikirimkan dua kali dalam sehari, sekarang cuma dikirim sekali," jelas Ferry.
Selain itu, Ferry juga belum tau pasti mengapa kelangkaan Pertalite terjadi.
Menurutnya, banyak faktor yang terjadi mengapa Pertalite bisa langka.
"Banyak faktor, bisa saja dari keterlambatan pengiriman, lalu masyarakat yang panic buying membuat Pertalite jadi cepat habis," tutup Ferry.
Baca Juga: Bikin Bingung, Ternyata Ini Arti BBM Penugasan Seperti Pertalite yang Gantikan Premium
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BBM Pertalite di Kota Bandung Mulai Langka, Petugas SPBU: Dari Depo Pertamina Dibatasi
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR