MOTOR Plus-Online.com - Hati-hati motor diisi bensin dengan oktan lebih rendah dari anjuran pabrikan, efeknya bisa begini loh!
Harga Pertamax yang naik menjadi Rp 12.500 per liter mulai bikin bimbang para bikers, apakah harus pindah ke Pertalite yang lebih murah dan oktannya lebih rendah?
Namun sebelum memutuskan, ada baiknya brother harus tahu dulu nih efek motor diisi bensin oktan lebih rendah dari anjuran pabrikan.
Di zaman sekarang, umumnya motor baru saat ini punya rasio kompresi mesin yang tinggi.
Makin tinggi rasio kompresi mesin tentu membutuhkan bensin yang memiliki oktan lebih tinggi juga.
Tetapi karena bensin dengan oktan tinggi semakin mahal, kira-kira aman tidak ya pakai bensin dengan oktan lebih rendah dari anjuran pabrikan?
"Beberapa temuan di bengkel, pakai bahan bakar yang oktannya lebih rendah dari rasio kompresi mesin bikin tarikan mesin motor lebih berat," ujar Samsudin selaku Service Advisor AHASS Murni Putramas dikutip dari GridOto.
Samsudin menambahkan, teknologi mesin motor Honda saat ini sudah bisa mengakomodir pemakaian bensin dengan oktan yang lebih rendah dari rasio kompresi mesin.
"Cuma efeknya tarikan motor jadi lebih berat dan ruang bakar jadi cepat kotor," tambah Samsudin.
Baca Juga: Saat Isi Bensin Lalu Bayar Tapi Tak Dapat Uang Kembalian? SOP Pertamina Ternyata Begini
Aji Handoko, Manager Techincal & Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) juga mengatakan hal yang sama.
Aji kasih contoh misalkan pada Yamaha Fazzio yang punya rasio kompresi mesin 11:1.
"Sebenarnya bisa saja Yamaha Fazzio diisi bensin dengan oktan di bawah 92, contohnya pakai bahan bakar oktan 90," ujar Aji Handoko kepada Gridoto.
Tetapi bakal ada efek jangka panjang yang harus diwaspadai oleh bikers.
"Cuma ada risikonya, yaitu penumpukan kerak karbon atau kotoran di ruang bakar jadi lebih besar sebab ada perbedaan zat aditif antara bensin oktan 90 dengan oktan 92," jelas Aji.
Lalu, bagaimana dengan Suzuki GSX-R150 yang punya rasio kompresi 11,5:1?
"Menurut berbagai informasi dari teman-teman di lapangan, angka perbandingan rasio kompresi mesin dengan oktan itu tidak saklek harus diikuti," jelas Victor Assani, 2W Service Manager PT Suzuki Indomobil Sales.
"Misalnya kami justru merasa lebih enak menggunakan bensin RON 92 atau Pertamax, kendati kompresi motor kami (Suzuki GSX-R150) di atas 11:1. Karena kalau memakai yang 98 malah mesin cepat panas dan menggelitik, itu informasi di lapangan," lanjutnya.
Meskipun masih bisa "minum" oktan lebih rendah, Victor tetap menyarankan untuk pakai bahan bakar sesuai dengan spesifikasi mesin.
Baca Juga: Tak Hanya Pertamax, Harga BBM Shell Ikut Naik Mulai Rp 16,000 per Liter Terhitung 2 April 2022
"Kami tetap menganjurkan untuk menggunakan BBM sesuai dengan standar pabrikan," tutupnya.
Kesimpulannya, teknologi mesin motor sekarang sebenarnya bisa menyesuaikan dengan oktan bensin yang digunakan.
Namun, brother sebagai pemilik motor tetap harus waspada terhadap penumpukan kotoran atau kerak di ruang bakar.
Jika brother memaksakan pakai bensin dengan oktan yang kelewat rendah dari anjuran pabrikan, malah bisa menimbulkan gejala knocking.
Efeknya bisa bikin mesin cepat panas dan piston bisa bolong loh!
Semoga berguna informasinya ya bro!
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Isal |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR