MOTOR Plus-Online.com - Naiknya harga Pertamax membuat driver ojol ini nekat mencampurkan BBM Pertamax dengan Pertalite.
Padahal mencampur bensin dengan oktan yang berbeda sangatlah tidak disarankan.
Namun hal tersebut terpaksa dilakukan oleh salah satu pemotor.
Pemotor tersebut bernama Toto (37), yang berprofesi sebagai driver ojol.
Dari awal, ia keberatan bilamana harga Pertamax naik.
Pasalnya ia merupakan konsumen BBM Pertamax untuk motornya.
"Saya kadang pakai Pertamax buat motor saya. Tapi kalau (harga) naik begini, ya berat juga. Enggak setuju lah pokoknya," kata Toto.
Toto pun menjelaskan, jika memang tidak memungkinkan untuk menggunakan bensin jenis Pertamax, ia berencana mengoplos bensin Pertamax dan Pertalite ke kendaraannya.
Baca Juga: Pertalite Berpotensi Langka Akibat Harga Pertamax Naik, Ekonom Bilang Gini
"Saya pikir kalau pakai Pertamax terus malah justru boros, apalagi harganya naik begini. Paling cara ngakalinnya, ya saya oplos dengan Pertalite," kata Toto.
Sebenarnya ada alasan mengapa mencampur bensin itu tidak disarankan.
Guru besar teknik mesin ITB, Prof. Tri Yuswidjajanto, memberikan penjelasannya.
“Sebaiknya kebiasaan campur bensin ditinggalkan karena mengundang harm effect (efek berbahaya)," ujar Prof. Tri Yuswidjajanto.
Mengutip dari Wahana Honda, menurut sejumlah ahli di bidang teknik permesinan, mencampur Pertalite dan Pertamax bisa menghasilkan efek buruk pada mesin.
Misal Pertamax memiliki kandungan yang bisa membersihkan kerak pada mesin, jika dicampur unsur tersebut akan hilang.
Proses pembakaran juga tidak berjalan dengan optimal dan semestinya, karena kedua bahan yang berbeda akan saling bercampur.
Sedangkan untuk jangka lama, mesin akan mengalami knocking atau ngelitik.
Baca Juga: Geger, Harga BBM Pertalite Bakal Ikut Naik Setelah Pertamax, Ini Kata Pertamina
Tidak hanya itu, pada mayoritas kendaraan terbaru memiliki sensor deteksi bahan bakar yang lebih canggih.
Sensor ini akan mendeteksi jika bahan bakar memiliki kandungan yang bukan seharusnya.
Jika ada pencampuran bahan bakar yang berbeda, indikator tersebut akan menyala.
Hal ini akan menurunkan performa mesin, bahkan bisa berdampak buruk pada kerusakan mesin dalam jangka panjang.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR