MOTOR Plus-online.com - Benarkah solusi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dengan mengganti motor konvensional ke motor listrik.
Kalau memang benar, bagaimana cara perhitungannya?
Kehadiran motor listrik di Indonesia sudah cukup banyak.
Baik yang buatan dalam negeri maupun luar negeri.
Sudah banyak ditawarkan dengan berbagai merek, jenis dan harga yang sangat bervariasi.
Kendaraaan bertenagakan listrik ini diklaim sangat ramah lingkungan.
Sehingga pemerintah terus mendukung pemakaian kendaraan listrik.
Dengan membuat pos pengisian daya di beberapa lokasi atau tempat umum.
Baca Juga: Pengguna Motor Listrik Harus Punya SIM Khusus Atau Bisa Pakai SIM C?
Dikutip dari Kompas.com, Executive Vice President PLN Hikmat Drajat mengatakan, penggunaan motor listrik secara biaya jauh lebih murah dibandingkan motor konvesional.
"Katakanlah harga bensin Rp 8.000 per liter, 2 liter Rp 16.000. Sedangkan motor listrik, 100 km itu bisa ditempuh dengan listrik 3 kWh saja dari baterainya," Ujar Hikmat dalam diskusi yang dilakukan secara daring.
Jika harga listrik per kWh hanya Rp 1.500 maka motor listrik jika menempuh jarak sejauh 100 km hanya menghabiskan biaya sebesar Rp 4.500.
"Tentu saja ini merupakan penghematan dari sisi driver, biasanya kan driver kalau menyisihkan untuk bensin berapa. Ini kita menjamin lebih besar saving nya," sambungnya.
Di sisi lain, PLN juga mulai mendukung pemakaian kendaraan listrik dengan berbagai program.
Contohnya pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umun (SPKLU) hingga merubah PLTU menjadi PLT EBT.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Harits Suryo |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR