Khususnya di titik tempat-tempat rawan kecelakaan agar memasang banner untuk tidak menggunakan motor matic pada daerah turunan curam.
"Seperti, Batu-Cangar, Gunung Lio, daerah Wonogiri, Bawang-Dieng, Cijapati Garut, dan lain-lain," kata Djoko.
Tidak hanya itu, Dishub dan BPTD diminta untuk memasang himbauan berupa banner di semua jembatan timbang agar:
1. Jika lelah beristirahatlah
2. Jika berpuasa lebih sering untuk beristirahat.
3. Sebaiknya melakukan perjalanan setelah berbuka puasa.
Baca Juga: Jangan Senang Dulu, Menhub Melarang Mudik Lebaran Pakai Motor
4. Menyiapkan motornya agar laik untuk perjalanan.
5. Melakukan pengecekan tekanan dan kondisi ban.
6. Jika menggunakan google map agar diyakinkan rute tersebut tidak ekstrem.
Berdasarkan hasil survei Badan Litbang Perhubungan yang dilakukan 22 – 31 Maret 2022, diperkirakan 85,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Secara kuantitas, jumlah kendaraan pribadi 39,8 juta orang (mobil pribadi 22,9 juta orang dan sepeda motor 16,9 juta orang).
Disusul angkutan darat dengan kendaraan umum 25,7 juta orang (bus 14,1 juta orang, mobil sewa 6,7 juta orang, mobil travel 4,5 juta orang dan taksi daring 0,4 juta orang).
Lalu, transportasi udara 8,9 juta orang, kereta api 7,6 juta orang, transportasi air 2,4 juta orang (kapal laut 1,4 juta orang dan kapal penyeberangan 1 juta orang).
Kemudian, kereta perkotaan (KRL/MRT/LRT) 0,6 juta orang, sepeda 0,4 juta orang, dan angkutan lainnya 0,1 juta orang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Masyarakat Diimbau Tidak Mudik Naik Motor Jarak Lebih dari Tiga Jam"
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR