MOTOR Plus-online.com - Kebetulan akan lebaran dan mudik, aturan pengisian BBM di SPBU Pertamina diterapkan.
Jelang mudik Pertamina batasi pembelian BBM dan catat pelat nomor kendaraan yang online antar SPBU kudu hemat.
Pemberlakukan aturan ini supaya tidak disalahgunakan terutama bensin subsidi seperti Pertalite.
Karena dicatat dan terhubung online, kendaraan yang keluar-masuk SPBU akan ketahuan.
Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) menerapkan sistem single user bagi konsumen yang ingin beli bensin atau BBM.
Maka pelat nomor kendaraan yang mengisi BBM akan dicatat dilakukan guna memastikan penyaluran BBM jenis Solar dan Pertalite, tepat sasaran.
"Sekarang kami udah mulai sistem pengawasan dengan menyorot sistem plat untuk bisa direcord. Nanti bakal ketahuan kendaraan yang bolak-balik mengisi BBM," ungkap Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam keterangan Sabtu (23/4/2022).
Pemerintah menggunakan teknologi digital sebagai bagian dari pengawasan pendistribusian, seperti CCTV dan digitalisasi.
Baca Juga: Awas, Tukang Timbun Bensin Bisa Ketahuan Karena Deteksi Pelat Nomor Kendaraan
Baca Juga: Kabar Gembira Harga Bensin Shell Turun Jelang Lebaran, Harga BBM Pertamina Ikutan?
Sehingga seluruhnya bisa tercatat yaitu BBM yang dikirim dan yang dibeli.
Adapun bila ada penyelewengan BBM yang tercatat dalam sistem digitalisasi tersebut, Pertamina akan segera menindaklanjuti dengan melaporkan ke penegak hukum.
"Kemarin sudah banyak ditindak oleh kepolisian dalam kasus penimbunan dan layout tangki dari 200 liter menjadi 400 liter. Bisa juga bocor di SPBU. Makanya kita coba tangani," jelas dia.
Arifin mengatakan, kebutuhan beberapa jenis BBM, seperti Pertalite dan Solar diperkirakan akan meningkat mendekati puncak libur Hari Raya Idul Fitri.
Peningkatan diperkirakan berkisar 12-14 persen.
Ia pun telah melakukan, pemantauan langsung pendsitribusian BBM di dua SPBU yang ada di ruas tol Jawa Barat pada Jumat (22/4/2022) kemarin.
Arifin meminta untuk persiapan stok BBM jelang Lebaran bisa dilakukan dengan baik.
"Kami minta Pertamina mengamankan tangki (SPBU) seoptimal mungkin, persiapan menjelang arus mudik dan balik terutama BBM jenis Solar dan Pertalite. Nanti kita tingkatkan posisi stoknya," katanya.
Dia meminta kepada petugas SPBU supaya mempercepat proses pengisian BBM serta memperhatikan bentuk layout SPBU.
"Kami minta petugas SPBU meningkatkan pengisian BBM agar mengurangi antrean panjang. Harus ada ekstra kerja guna mempercepat dan memanfaatkan layout (SPBU) untuk kendaraan-kendaraan besar," pinta Arifin.
Adapun berdasarkan proyeksi Pertamina, penjualan Pertalite di regional Jawa Bagian Barat (JBB) mengalami kenaikan sebesar 4,9 persen dalam satu bulan terkahir.
Rata-rata penjualan Maret sebesar 19.828 liter menjadi 20.794 liter pada April.
Sebaliknya, jenis Pertamax justru mengalami penurunan 24 persen, dari rata-rata di Maret sebanyak 6.142 liter menjadi 4.669 liter di April.
Untuk di regional Jawa Bagian Barat, puncak kenaikan konsumsi gasoline (Pertalite, Pertamax, Turbo) diperkirakan terjadi pada 1 Mei 2022 dengan kenaikan hingga 35 persen.
Sementara penurunan terendah gasoil (BioSolar, Dexlite, Dex) diperkirakan pada 3 Mei 2022 dengan penurunan hingga 52 persen.
Namun secara umum, ketahanan stok BBM per 20 April di regional Jawa Bagian Barat, untuk gasoline tercatat cukup selama 16,4 hari ke depan dan untuk gasoil cukup selama 22,7 hari ke depan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pelat Nomor Kendaraan Dicatat, Bolak-balik Isi BBM Pasti Ketahuan.
KOMENTAR