MOTOR Plus-Online.com - Para pemudik mulai berbondong-bondong menuju kampung halamannya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan sebanyak 40 juta dari 85 juta pemudik pada masa libur Lebaran 2022.
Angka tersebut menggunakan jalur darat, baik memakai transportasi umum maupun pribadi.
Untuk mengurai kemacetan dan menjaga keselamatan perjalanan mudik petugas telah mengupayakan berbagai cara baik di jalan Tol maupun jalan arteri.
Meski begitu, pemudik juga diimbau untuk selalu berhati-hati dan tak memaksakan diri berkendara saat sudah lelah.
Mengingat, potensin kecelakaan bisa saja hadir kapan dan dimana saja.
"Masyarakat perlu menyesuaikan kembali saat melaksanakan perjalanan jarak jauh ketika mudik Lebaran tahun ini," kata Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru dikutip dari kompas.com.
Baca Juga: Motor Yamaha NMAX Digilas Mobil Travel di Jalur Mudik Karawang, Begini Faktanya
Berdasarkan data perseroan, disebutkan sedikitnya terdapat tujuh titik yang rawan terjadi kecelakaan di jalur arteri di Jawa.
Beberapa di antaranya ialah kawasan Ciater Subang sampai Banyuwangi Onjur.
Namun tidak disebutkan jumlah kecelakaan yang terjadi sepanjang ruas dimaksud, namun dikatakan bahwa data dihimpun sepanjang periode 2020-2021.
Lebih rinci, berikut daerah rawan kecelakaan di jalur arteri di wilayah Jawa pada periode tahun 2020-2021:
Baca Juga: Pohon Besar Tumbang Ciderai Seorang Pemotor di Jalur Garut Tasik
- Jalan Ciater Subang, Jawa Barat (18 Januari 2020)
- Jalan Raya Perlintasan Malangbong-Wado, Ds Sukajadi, Jawa Barat (10 Maret 2021)
- Jalan Raya Wanareja-Majenang, Ds Adima, Cilacap Jawa Tengah (23 Oktober 2021)
- Jalan Letjen Suprapto, Banjasari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (23 Juni 2021)
- Jalan Raya Pati, Kudus, Jawa Tengah (2 April 2021)
- Jalan Raya Desa Ampeng, Kediri, Jawa Timur (27 November 2021)
- Jalan Banyuwangi Onjur, Sempolan, Kabupaten Jember, Jawa Timur (14 Agustus 2020).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR