MOTOR Plus-online.com - Bingung seketika pemudik motor distop polisi sesampainya di Pelabuhan Merak, alasannya bikin salut.
Berbagai cerita unik dialami pemudik dalam perjalanan mudik ke kampung halaman.
Namun siapa sangka, beberapa pemudik justru diberhentikan polisi setelah menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten.
Seperti yang dialami salah satu pemotor, Sangga dan sang istri di jalur keluar Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Sangga hendak pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Pesawaran memakai motor.
"Ini kedua kali saya mudik bawa motor," kata Sangga mengutip Kompas.com.
Barang bawaan Sangga dan istrinya cukup banyak, di atas tanki dan di bagian belakang kursi pembonceng.
Sebenarnya, Sangga sudah berusaha menghindari kemacetan sampai di Pelabuhan Bakauheni pada malam hari.
Baca Juga: Curhatan Pemudik Pakai Motor ke Lampung dari Jakarta, Antre Berjam-Jam di Pelabuhan Merak
Namun, kondisi Pelabuhan Merak yang macet panjang dan antrean padat kendaraan pemudik membuat rencana perjalanannya molor hingga 5 jam.
"Berangkat dari Jakarta sebenarnya tadi pagi (Jumat). Seharusnya kalau lancar, sampai sini (Pelabuhan Bakauheni) sekitar jam 2 siang, tapi ternyata macet panjang," kata Sangga.
Keengganan Sangga untuk melintas pada malam hari di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) menuju Kabupaten Pesawaran lantaran terkenal rawan pembegalan.
"Dari sini (Pelabuhan Bakauheni) sampai Kalianda sih santai, tapi lepas dari Kalianda agak ngeri, Mas. Kiri kanan gelap, takut kena begal," kata Sangga.
Sangga sudah memikirkan sebuah rencana yakni memacu motornya ketika melintasi titik-titik rawan.
Namun, kekhawatiran Sangga berkurang ketika petugas kepolisian mengawal dia dan para pemudik ketika melintasi lokasi rawan.
"Alhamdulillah, ternyata kita dikawal ini. Agak tenanglah bisa santai bawa motornya," kata Sangga.
Hal senada disampaikan Ismail (30) yang hendak mudik ke Kabupaten Pringsewu.
Baca Juga: Mudik Lebaran Terpaksa Pakai Motor, Kemenhub Kasih 6 Imbauan Ini
Menurutnya, jalan lintas sumatera mulai dari Pelabuhan Bakauheni hingga perbatasan Kota Bandar Lampung agak ngeri-ngeri sedap.
"Jalannya banyak yang bergelombang, apalagi saya bawa (motor) matik, kerasa benar," kata Ismail.
Ditambah lagi kondisi jalan yang gelap tidak ada lampu penerangan dengan sebelah kanan dan kiri rimbun pepohonan dan kebun.
"Ya rawan (pembegalan), makanya biasanya kalau saya balik dari Tangerang, saya usahain sampai sini itu siang, jadi enggak terlalu ngeri," kata Ismail.
Nah, brother yang mudik ke Pulau Sumatera mengalami hal serupa atau enggak nih?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pemudik Kaget Diberhentikan Polisi, Ternyata Mau Dikawal Lewati Jalur Rawan Begal di Lampung"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR