Hanya Finis P17, Manajer Honda Team Asia Tetap Terkesan Penampilan Mario Aji di Moto3 Jerez

MOTOR Plus-Online.com - Pembalap Indonesia Mario Aji memang hanya finis di posisi 17 di balapan Moto3 Sirkuit Jerez, Spanyol, pada Minggu (1/5/2022).

Namun hal tersebut tetap membuat Manajer Honda Team Asia Hiroshi Aoyama terkenan penampilan Mario Aji.

Hiroshi Aoyama memberikan apresiasi tinggi kepada pembalapnya meski Mario Aji gagal membawa pulang poin.

Meski begitu, hasil tersebut terbilang sudah cukup baik.

Mengingat, rider Honda Team Asia tersebut berhasil naik tujuh peringkat dari posisi awalnya, yakni P24.

“Mario telah berjuang untuk mengumpulkan poin, tetapi dia melewatkan akhir. Bagaimanapun, kecepatan yang dia tunjukkan hari ini cukup mengesankan, yang terbaik sepanjang akhir pekan," kata Hiroshi dalam keterangan resminya

"Posisi yang lebih baik di grid pasti akan membantunya," sambungnya.

Saat ini, Mario Aji belum mampu memberikan poin dalam empat seri balapan terakhir.

Baca Juga: Finis P17 di Moto3 Spanyol 2022, Pembalap Indonesia Mario Aji Akui Tidak Buruk

Hal ini membuat posisinya turun satu peringkat di klasemen sementara Moto3 2022.

Dirinya saat ini menempati posisi ke-25 di klasemen sementara Moto3 2022 dengan koleksi dua poin.

Sedangkan pemimpin klasemen Moto3 2022 ditempati Sergio Garcia dengan koleksi 103 poin.

Sementara itu, Mario Suryo mengaku hasil tersebut tidak buruk.

"Memulai dari belakang grid membuat balapan menjadi menantang" buka Mario Aji dikutip dari rilis Honda Team Asia.

"Kami sudah hampir mencetak poin lagi," sambungnya.

"Finis P17 tidak buruk, bertarung di grup kedua," lanjutnya.

"Perasaan saya di atas motor terasa nyaman dari awal balapan hingga akhir," tambahnya.

Baca Juga: Update Klasemen Usai Moto3 Spanyol 2022, Pembalap Indonesia Mario Aji Peringkat Segini

"Saat ban mengaspal, saya juga bisa mengaturnya dengan baik," sambung pembalap 18 tahun itu.

"Setiap putaran, saya memikirkan apa yang dikatakan kepala mekanik saya untuk menang dalam akselerasi," lanjutnya.

"Itu tidak sulit karena insting saya harus berani mengerem," tambah Mario Aji.

"Ketika saya melihat mekanik saya tersenyum di akhir balapan, itu adalah motivasi yang baik untuk mengetahui bahwa mereka mendukung saya sebagai sebuah keluarga," pungkasnya.