MOTOR Plus-online.com - Parah banget negara ini tidak punya peresdiaan bahan bakar hingga antri mengular di pom bensin.
Negara ini bangkrut kehabisan stok bensin karena tidak punya dollar sampe roda tiga juga antri di SPBU rakyat kelaparan.
Saking parahnya dan dikatakan negara ini bangkrut, antrian di SPBU sampe ada kendaraan roda 3.
Biasanya kendaraan roda 3 ini jarang ikut antri di SPBU karena beli eceran atau karena jumlahnya sedikit.
Adapun negara yang bangkrut gak punya dollar tersebut yaitu Sri Lanka yang sebelumnya didemo abis oleh rakyatnya.
Sri Lanka kehabisan stok bensin dan tidak punya dollar untuk mengimpor BBM disampaikan langsung oleh perdana menteri baru, Ranil Wickremesinghe, Senin (16/5/2022) lalu.
"Kami kehabisan bensin.... Saat ini, kami hanya memiliki stok bensin untuk satu hari," ujarnya seraya memingatkan Sri Lanka bangkrut dan akan lebih banyak kesulitan beberapa bulan ke depan.
Katanya pemerintah juga tak memiliki dollar untuk membayar tiga pengiriman minyak.
Baca Juga: Meski Harga Bensin Pertamax Naik Tenang Saja Dicampur Minyak Kayu Putih Berasa Sehemat Pertalite Nih
Sejumlah kapal pengangkut minyak masih menunggu di luar pelabuhan Colombo untuk pembayaran sebelum menurunkan muatan.
Sri Lanka krisis ekonomi terburuk dengan 22 juta penduduk yang kesulitan mendapatkan makanan, BBM, dan obat-obatan dan menghadapi rekor inflasi serta pemadaman listrik berkepanjangan.
Perdana menteri baru Wickremesinghe mulai menjabat Kamis (12/5/2022) setelah pendahulunya, Mahinda Rajapaksa, dipaksa mundur.
Bisa mundur usai berminggu-minggu terjadi demo atas penanganan pemerintah terhadap krisis ekonomi yang berubah menjadi kerusuhan.
"Beberapa bulan ke depan akan menjadi yang paling sulit dalam hidup kita," kata Wickremesinghe.
"Saya tidak punya keinginan untuk menyembunyikan kebenaran dan berbohong kepada publik."
Dia mendesak warga untuk bersabar sampai beberapa bulan ke depan dan bersumpah bisa mengatasi krisis Sri Lanka.
Dia melanjutkan, pemerintah juga kehabisan uang tunai untuk membayar gaji 1,4 juta pegawai negeri pada Mei, dan akan beralih ke pencetakan uang sebagai upaya terakhir.
"Tak seperti yang saya inginkan, saya terpaksa mengizinkan pencetakan uang untuk membayar pegawai negeri dan membayar barang dan jasa penting," katanya.
Dia juga memperingatkan bahwa tarif bahan bakar dan listrik akan dinaikkan secara substansial dan pemerintahnya juga akan menjual maskapai nasional yang merugi untuk mengurangi kerugian.
Sri Lanka telah meminta dana talangan IMF dan salah satu tuntutan utama pemberi pinjaman internasional adalah Colombo melepaskan perusahaan negara yang merugi, termasuk Sri Lanka Airlines yang kerugiannya melebihi 1 miliar dollar AS (Rp 14,67 triliun).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sri Lanka Kehabisan Bensin dan Tidak Bisa Impor karena Tak Punya Dollar.
KOMENTAR