MOTOR Plus-online.com - Ikatan Motor Indonesia (IMI) siap menggelar balap motor FIM MiniGP Indonesia Series 2022 dan bebaskan biaya Start Permission.
Hal ini disampaikan oleh Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum IMI, Bambang Soesatyo bersama Wakil Ketua Umum Internasional dan Event IMI Pusat, Happy Harinto.
Mereka mematangkan persiapan penyelenggaraan FIM MiniGP Indonesia Series 2022, sekaligus menegaskan sejak 9 Juni 2021, IMI Pusat telah mengeluarkan SK Nomor 101/IMI/KEP/A/VI2021.
Yang membebaskan seluruh biaya administrasi bagi pembalap di olahraga sepeda motor dan olahraga mobil dalam mendapatkan Kartu Ijin Start Internasional (KIS Internasional), Start Permission, serta biaya pendaftaran penyelenggaraan event Internasional.
Pembebasan tersebut tidak termasuk biaya inscribe (IMN) ke FIA, CIK, dan FIM yang diberlakukan oleh induk olahraga otomotif internasional.
Untuk dapat mendapatkan pembebasan KIS Internasional, Start Permission, serta biaya pendaftaran penyelenggaraan event Internasional, ada beberapa ketentuan yang perlu diikuti.
Diantaranya, menyampaikan surat permohonan dengan tanda tangan dari pembalap, dan atau manajer tim; kegiatan balapan wajib mempergunakan logo IMI; serta penyelenggara event internasional wajib mengajukan permohonan secara tertulis untuk pembebasan biaya pendaftaran penyelenggaraan event internasional.
"IMI bersama Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) dan Dorna Sports sebagai penyelenggara FIM MiniGP World Series, sudah memastikan akan menyelenggarakan FIM MiniGP Indonesia Series 2022 sebanyak 6 putaran," kata pria yang akrab disapa Bamsoet.
Baca Juga: Wuih, Sirkuit Sentul Masuk Jadwal FIM MiniGP World Series 2022
"Putaran pertama dimulai pada 16 Juli 2022 di Sirkuit Internasional Karting Sentul, Bogor. Dilanjutkan putaran kedua dan seterusnya pada 17 Juli 2022, 13 Agustus 2022, 14 Agustus 2022, 24 September 2022, dan terakhir 25 September 2022," lanjutnya.
"Selain di Sirkuit Internasional Karting Sentul, Bogor, pelaksanaan FIM MiniGP Indonesia Series 2022 akan diupayakan agar bisa diselenggarakan di berbagai daerah lain seperti Jakarta, Bali, hingga Mandalika," tambah Bamsoet.
Turut hadir antara lain Direktur Hubungan Internasional dan Event IMI Pusat Dyan Dilato, Direktur PT Bekarya Otomotif Sukses (BOS), Djoko Iman Santoso, dan Direktur Sporting Sport Talenta Indonesia (STI), Harlan Fadhillah.
Bamsoet menjelaskan, FIM MiniGP Indonesia Series 2022 diikuti 15 pembalap muda Indonesia berusia 10 hingga 14 tahun.
Bagi yang ingin ikut serta, bisa langsung mendaftarkan diri dengan mengunjungi situs www.minigp.id.
"Sesuai ketentuan FIM dan Dorna Sport, para pembalap yang berlaga dalam series MiniGP diwajibkan menggunakan tipe motor yang sama, Ohvale GP-0 160 cc, yang memiliki karakter sama dengan gaya balap di MotoGP," ujarnya.
"Motor disediakan oleh panitia pelaksana. Di akhir musim, tiga besar juara FIM MiniGP Indonesia Series 202 akan bertanding dalam FIM MiniGP World Final 2022 yang diselenggarakan di Valencia pada November 2022," jelas Bamsoet.
"Disana mereka akan bertanding dengan para juara MiniGP dari Prancis, Irlandia, Italia, Malaysia, Belanda, Amerika Utara, Portugal, Spanyol, Inggris, Australia, Austria, India, dan Qatar," sebutnya.
Baca Juga: Mantan Pembalap Nasional Minta Sirkuit Mandalika Bangun Mini Sirkuit Untuk MiniGP
Bamsoet juga menerangkan, pembalap muda Indonesia yang juara FIM MiniGP Indonesia Series 2022, juga akan diberi akses khusus untuk mengikuti kejuaraan bergengsi Asia Talent Cup 2023.
Begitupun dengan para pembalap muda FIM MiniGP lainnya yang menjadi juara di masing-masing negaranya, berkesempatan mengikuti Talent Cup sesuai regional asal pembalap.
"Penyelenggaraan FIM MiniGP Indonesia Series 2022 merupakan bentuk keseriusan IMI dalam pembinaan berjenjang dengan arah yang sangat jelas," ungkap Bamsoet.
"Setelah dari MiniGP, para pembalap muda Indonesia bisa lanjut mengikuti berbagai kejuaraan bergengsi seperti Red Bull MotoGP Rookie, Asia Talent, Moto3, Moto2, hingga akhirnya bisa menembus MotoGP," tutupnya.
| Penulis | : | Indra Fikri |
| Editor | : | Aong |
KOMENTAR