MOTOR Plus-online.com - Sedih, curhatan pembalap Indonesia harus bayar biaya start permission jika ingin balap di luar negeri.
Start permission merupakan suatu surat izin kepesertaan untuk mengikuti kejuaraan balap internasional.
Surat ini dikeluarkan oleh Federations Motocyclisme Nationales (FMN), organisasi olahraga sepeda motor yang diakui oleh FIM disuatu negara, untuk di Indonesia adalah IMI.
Sejak 9 Juni 2021, IMI Pusat telah mengeluarkan SK Nomor 101/IMI/KEP/A/VI2021.
Yang membebaskan seluruh biaya administrasi bagi pembalap di olahraga sepeda motor dan olahraga mobil dalam mendapatkan Kartu Ijin Start Internasional (KIS Internasional), Start Permission, serta biaya pendaftaran penyelenggaraan event Internasional.
Pembebasan tersebut tidak termasuk biaya inscribe (IMN) ke FIA, CIK, dan FIM yang diberlakukan oleh induk olahraga otomotif internasional.
Untuk dapat mendapatkan pembebasan KIS Internasional, Start Permission, serta biaya pendaftaran penyelenggaraan event Internasional, ada beberapa ketentuan yang perlu diikuti.
Yakni, menyampaikan surat permohonan dengan tanda tangan dari pembalap, dan atau manajer tim; kegiatan balapan wajib mempergunakan logo IMI; serta penyelenggara event internasional wajib mengajukan permohonan secara tertulis untuk pembebasan biaya pendaftaran penyelenggaraan event internasional.
Baca Juga: Hasil Race 2 Red Bull Rookies Cup Italia, Pembalap Indonesia Fadillah Arbi Aditama Tambah Poin
Namun pada 22 Februari 2022, IMI mengeluarkan SK dengan nomor 023/IMI/KEP/A/II/2022.
Surat tersebut tentang keputusan tarif biaya administrasi untuk olahraga dan organisasi IMI tahun 2022.
Intinya dalam SK terbaru itu, IMI kembali menarik tarif untuk event internasional seperti, KIS internasional, start permission, serta biaya pendaftaran penyelenggaraan event internasional.
Hal ini membuat para pembalap menjerit saat mengikuti balapan tingkat internasional.
Salah satunya, Ergus Oei yang mengawal dua pembalap yang mengikuti ajang balap One Make Championship di Asia Road Racing Championship (ARRC) 2022.
"Dulu jamannya gue balap, license dan start permission itu gratis, malah di kasih uang jajan 100-150 usd," kata Ergus.
"Lalu ganti pemimpin dibuat harus bayar. Lalu ganti pemimpin lagi dan pas baru dilantik tahun 2021 sempat dibebaskan biaya tetapi kenapa tiba tiba di 2022 ada perubahan kembali dengan diharuskan bayar," sambungnya.
"Semakin aneh, awal tahun 2022 biaya 10,8 juta untuk license FIM dengan start permission 7 kali (pretest 1x dan 6 round) dan sekarang dengan kejuaraan yang sama hanya round nya lebih sedikit karena terlewatkan sesi pretest dan juga round 1 harus bayar 12.5jt (license FIM & 4 round)," sebut Ergus.
Baca Juga: Update Klasemen Usai Moto3 Italia 2022, Pembalap Indonesia Mario Aji Peringkat Segini
"Alasanya, license FIM ada perubahan harga dari 135 Euro menjadi 302 Euro + 200 Euro untuk IMI, start permission Rp 1,5 jt + (750k X 4) bukti buktinya ada," ungkapnya.
"Ya kita tidak minta banyak, berharap kedepan atau mulai saat ini bisa di gratiskan kembali. Sebagai bentuk dukungan program pembinaan untuk putra putri bangsa," harap Ergus.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR