"Sebetulnya itu salah satu anggapan yang salah, bore up memang bisa meningkatkan kompresi tapi ya bisa juga dipatok tidak terlalu tinggi," Ricard Riesmala dari A2 Speed di bilangan Joglo, Jakarta Barat.
"Kalau mau aman bisa pakai paket boreup yang banyak dijual, rata-rata kompresinya masih di angka 11-12: 1 itu masih cukup aman untuk pakai bensin oktan 90 atau 92.
Selain itu mekanik juga bisa melakukan penyesuaian agar kompresi tidak terlalu tinggi.
"Contoh bisa mainkan ketebalan pakingnya seperti ditambah, atau mainkan dome pistonnya untuk menurunkan atau menaikan kompresi mesin," tambah mekanik yang buka sejak tahun 2004 ini.
"Atau pistonnya bisa dibuat lebih mendem sedikit agar kompresi tidak naik berlebihan," lanjutnya lagi.
Menurut Ricard kompresi yang terlalu tinggi tidak cocok untuk motor bore up yang ingin digunakan harian.
"Kompresi tinggi itu berakibat dengan suhu tinggi, misal injektornya enggak diganti pasti mesin jadi lebih panas malah nanti merusak mesin," ungkapnya.
Baca Juga: Motor Biasa Pakai Pertamax Ganti Pertalite, Bagaimana Pengaruh ke Mesin
"Beda kalau kita bikin motor balap yang kompresinya bisa kita buat semau kita tapi pemakaiannya juga sebentar-sebentar tidak sepanjang motor harian," tutupnya.
Tuh, jadi motor bore up tidak harus menggunakan bensin dengan angka oktan lebih tinggi.
Pakai bensin Pertalite masih bisa aman-aman saja.
Mekanik bisa mensetting berapa rasio kompresi yang pas di motor kalian setelah bore up agar tidak perlu minum bensin dengan oktan lebih tinggi.
Jadi, anggapan kalau motor bore up wajib pakai bensin oktan tinggi itu hanya mitos saja.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR