Soal Subsidi Bensin Pertalite dan Pembeliannya Akan Dibatasi, Ini Kata Ahli Motor Bakar dari ITB

Galih Setiadi - Kamis, 2 Juni 2022 | 16:00 WIB
Tribunnews.com
Foto ilustrasi. Ahli motor bakar dari ITB bilang begini soal subsidi bensin Pertalite dan pembeliannya akan dibatasi.

MOTOR Plus-online.com - Ini kata ahli motor bakar dari ITB soal subsidi bensin Pertalite dan pembeliannya dibatasi, bikers setuju?

Dunia maya dibikin heboh dengan pembelian bensin Pertalite subsidi yang akan dibatasi.

Setelah harga bensin Pertamax naik menjadi Rp 12.500 per liter, konsumsi Pertalite kian menanjak.

Adapun kebijakan baru ini nantinya tertuang di dalam revisi Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM Beserta Petunjuk Teknis Pembelian BBM Jenis Pertalite.

Sayangnya terkait kriteria mobil mewah yang dilarang membeli Pertalite, sampai sekarang masih belum dipastikan.

Bisa saja nantinya pemerintah menentukan kriterianya dengan melihat kapasitas mesin mobil, tahun pembuatan, atau faktor lainnya.

Beberapa pihak pun menyoroti kebijakan pembatasan pembelian bensin Pertalite.

Termasuk Ahli Motor Bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Ing. Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri.

Baca Juga: Bakal Dibatasi, Pembelian Bensin Pertalite Nantinya Pakai Aplikasi

"Saya setuju BBM subsidi dibatasi. Tidak hanya Pertalite, tapi juga Biosolar. Bukan hanya biar hemat subsidi, tapi juga agar polusi udara lebih rendah sehingga masyarakat lebih sehat," ungkapnya saat dihubungi MOTOR Plus Online, Kamis (2/6/2022).

Selain menyetujui, pria yang akrab disapa Prof Yus tersebut juga mengusulkan metode pembatasan bensin subsidi seperti Pertalite.

"BBM subsidi hanya diperuntukkan bagi kendaraan dengan pelat nomor kuning dan sepeda motor saja," usul pria berkacamata itu.

Tak hanya penghematan, menurutnya, pembatasan bensin subsidi seperti Pertalite juga efektif dalam hal lain.

"Jika itu (pembatasan BBM subsidi) dilakukan, tidak perlu repot investasi sistem pengawasan seperti menggunakan FRID atau minitoring atau pendataan seperti yang sekarang dilakukan untuk Biosolar di SPBU," tuturnya.

Meski begitu, ia tidak menampik sebagian orang akan ada yang komplain.

"Awalnya mungkin akan ada yang komplain atau protes, tapi lama-lama juga akan terbiasa. Jika BBM mahal, orang akan membatasi mobilitasnya, sehingga polusi udara lebih rendah. Selain itu, ketahanan energi menjadi lebih baik karena penggunaan BBM tidak boros," tutur Prof Yus.

"Mekanisme subsidi untuk Pertalite dan Bisolar pun bisa dikembalikan ke skema semula, karena Pertamina bisa cross subsidi dengan BBM komersial lainnya (Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite-B30, Pertamiba Dex)," tukasnya.

Penulis : Galih Setiadi
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular