MOTOR Plus-online.com - Pengguna knalpot brong enggak bisa tidur nyenyak jadi salah satu incaran di Operasi Patuh 2022.
Kepolisian akan kembali menggelar razia gabungan Operasi Patuh 2022.
Ada 8 target penertiban di Operasi Patuh 2022 kali ini.
Segera siapkan surat kendaraan (STNK dan SIM C) dan segera diurus jika pajak motor mati.
Selain itu bagi pengguna knalpot brong di motornya lebih baik diganti standar pabrikan.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menggelar razia Operasi Patuh 2022 dalam waktu dekat.
Adapun Operasi Patuh 2022 berlangsung mulai tanggal 13 Juni 2022 sampai 26 Juni 2022.
Hal tersebut dibenarkan Kabagops Korlantas Polri, Kombes Pol Eddy Djunaedi.
Baca Juga: Awas Pelaku Pecah Kaca Mobil Punya Ciri Pakai Motor Dengan Knalpot Brong, Nih Alasannya
"Betul, tanggal 13-26 Juni 2022, selama 14 hari," ucapnya dikutip dari Kompas.com.
Korlantas Polri juga ingin menurunkan angka pelanggaran dan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas melalui operasi tersebut.
Untuk itu, pihaknya akan mengedepankan tindakan preventif dan penegakan hukum dengan tilang atau penindakan teguran.
Ada delapan pelanggaran lalu lintas yang menjadi sasaran prioritas polisi dalam Operasi Patuh Jaya 2022, yaitu:
1. Melawan arus
Perbuatan melawan arus melanggar Pasal 287 Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) dengan ancaman sanksi denda maksimal Rp 500 ribu.
2. Knalpot brong atau tidak sesuai standar
Dijerat dengan Pasal 285 ayat (1) juncto Pasal 106 ayat (3) UU LLAJ dengan ancaman pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda maksimal Rp 250 ribu.
3. Kendaraan memakai rotator tidak sesuai peruntukan khususnya pelat hitam
Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut dapat dijerat dengan Pasal 287 ayat (4) UU LLAJ dengan sanksi pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda maksimal Rp 250 ribu.
4. Balap liar dan kebut-kebutan
Aksi balap liar akan dijerat dengan pasal 297 juncto Pasal 115 huruf b UU LLAJ dengan sanksi kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda maksimal Rp 3 juta.
Baca Juga: Tersenyum Pemotor Saat Operasi Patuh 2022, Polisi Hapuskan Tilang Manual di Seluruh Indonesia
5. Menggunakan HP saat berkendara
Penggunaan ponsel saat berkendara dikenai Pasal 283 UU LLAJ dengan sanksi denda maksimal Rp 750 ribu
6. Tidak menggunakan helm SNI
Dikenai Pasal 291 UU LLAJ dengan sanksi denda maksimal Rp 250 ribu.
7. Tidak memakai sabuk pengaman
Pengemudi kendaraan roda empat yang tidak mengenakan sabuk pengaman saat berkendara dijerat Pasal 289 UU LLAJ dengan ancaman denda maksimal Rp 250 ribu
8. Berboncengan motor lebih dari 1 orang
Dikenai Pasal 292 UU LLAJ dengan ancaman denda maksimal Rp 250 ribu.
Ayo biasakan tertib berlalu lintas dan lengkapi surat-surat kendaraan sebelum beraktivitas.
Source | : | Korlantas.polri.go.id |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR