Motor Plus-online.com - Motor Kawasaki H2 belum bisa diinden tahun ini, Kawasaki beri penjelasan penyebabnya.
Kesulitan mendapatkan izin impor menjadi alasan Kawasaki sulit mendapatkan motor dari luar negeri alias CBU .
Hal tersebut memaksa proses inden motor jadi lama.
Dampak lainnya, Kawasaki bahkan jadi urung memperkenalkan Kawasaki Z650RS karena masalah ini.
Namun, tak semua proses inden moge jadi lama karena sulitnya izin impor.
Contohnya Kawasaki H2, inden motor sport kelas atas Kawasaki ini lama karena produksinya tidak banyak dan setiap negara dibatasi.
Michael C. Tanadhi, Kepala Pemasaran dan Promosi Kawasaki Motor Indonesia (KMI), mengatakan, order H2 kepada prinsipal dilakukan terbatas setahun sekali pada November karena jatahnya tidak banyak.
“Khusus untuk H2 itu memang dibatasi produksinya, kita sendiri baru bisa order bulan November tahun depan (2023)," kata Michael C. Tanadhi di JIExpo, Kemayoran, akhir pekan lalu.
Baca Juga: Italjet Dragster Limited Edition Mejeng Di Jakarta Fair 2022, Uang Muka Bisa Beli Kawasaki KLX 150
Michael C. Tanadhi menjelaskan, unit Kawasaki H2 yang diinden tahun lalu (2021) baru tiba tahun ini.
"Kebetulan untuk November 2021 kita baru dapat izin. Kebetulan yang order antara Juni atau Juli (2021), tahun ini baru bisa keluar (unitnya)," imbuhnya.
Michael C. Tanadhi mengatakan, selain karena unitnya tidak banyak satu hal yang makin membuat lama karena perusahaan logistik yang terkendala beberapa hal.
"Satu hal lagi yang membuat proses impor unit CBU menjadi susah adalah company logistic nya, perusahaan logistiknya sedang kekurangan container juga," kata dia.
Michael Mengungkapkan, permasalhan kuota juga menjadi kendala untuk mendatangkan motor CBU.
"Order CBU mentok kuota, jadi karena dokumentasinya ada dua yang satu untuk model global yang namanya TPT per tipe," pungkas Michael C. Tanadhi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minat Kawasaki H2? Baru Bisa Dipesan November 2023"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aditya Prathama |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR