MOTOR Plus-online - Francesco Bagnaia embongkar penyebab dirinya terjatuh di tikungan pertama MotoGP Jerman 2022.
Francesco Bagnaia yang mengawali balapan sebagai pole position mengalami nasib yang kurang beruntung saat melewati tikungan pertama MotoGP Jerman 2022 di Sirkuit Sachsenring.
Pada lap keempat MotoGP Jerman 2022, Francesco Bagnaia yang ingin merebut kembali posisi pertama dari Fabio Quartararo justru terjatuh di tikungan pertama.
Akibat insiden terjatuh di tikungan pertama MotoGP Jerman 2022, Bagnaia pun harus mengubur mimpinya naik podium.
Bagnaia tidak bisa melanjutkan balapan dan pulang dengan tidak membawa poin sama sekali.
Menyikapi kejadian di atas, pembalap berusia 25 tahun itu coba membongkar penyebab motornya terjatuh.
“Saya mulai dari asumsi bahwa saya berada di atas motor dan saat saya jatuh berarti saya membuat sebuah kesalahan," buka Francesco Bagnaia dikutip dari laman Corsedimoto.
"Dari data tidak jelas mengapa, hampir tidak dapat dijelaskan, sulit untuk memahami apa yang terjadi."
"Kalian bisa memikirkan ban yang tidak sesuai dengan suhu, tetapi kenyataanya tidak seperti itu."
Baca Juga: Joan Mir Beri Komentar Begini Usai Gagal Total Di MotoGP Jerman
"Lap sebelumnya saya berhasil tancap gas dengan mulus, terasa aneh kalau saya terjatuh karena kehilangan grip ban bagian belakang," jelasnya.
Ini merupakan kali keempat bagi Bagnia gagal meraup poin di MotoGP 2022.
Rentetan hasil kurang baik membuat Bagnaia semakin terpaut jauh dari pembalap andalan Monster Yamaha yang memimpin klasemen sementara.
Fabio Quartararo semakin nyaman memimpin klasemen dengan 172 poin setelah menjuarai MotoGP Jerman 2022.
Ini merupakan kali keempat bagi Bagnia gagal meraup poin di MotoGP 2022.
Rentetan hasil kurang baik membuat Bagnaia semakin terpaut jauh dari pembalap andalan Monster Yamaha yang memimpin klasemen sementara.
Fabio Quartararo semakin nyaman memimpin klasemen dengan 172 poin setelah menjuarai MotoGP Jerman 2022.
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Harits Suryo |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR