MOTOR Plus-online.com - Pemotor waspada ada bungkusan plastik hitam berisi ranjau paku bertebaran di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Ranjau paku masih meneror pemotor baik siang maupun malam hari.
Ranjau paku ditebar agar ban motor bocor dan para pemilik usaha tambal ban mendapat pelanggan.
Untuk mengatasi hal itu, beberapa relawan pun turun ke jalan menyapu ranjau paku.
Biasanya relawan ini menyapu ranjau paku pakai magnet.
Terbaru ditemukan ranjau paku yang dikemas sedemikian rupa.
Hal itu bisa brother lihat dalam video yang diunggah akun Instagram @fakta.jakarta.
Pada video, terlihat sebuah bungkusan plastik hitam berbentuk kotak.
Baca Juga: Video Mobil Daihatsu Ayla Pasang Ranjau Paku di Bumper Belakang, Pemotor Ogah Dekat-dekat
Saat dibuka ternyata isi bungkusan plastik itu adalah ranjau paku.
Enggak cuma paku ada juga ranjau jari-jari payung.
"Bungkusan ini berisi ranjau bisa kita cek, ini ranjau jari-jari payung," ujar perekam dalam video tersebut.
"Rapi mereka dalam melakukan aksinya, ranjaunya dibungkus pakai kantong kresek," sambungnya.
Dikutip dari keterangan, bungkusan plastik berisi ranjau paku dan jari-jari payung itu ditemukan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Tepatnya di dekat Halte JCC yang mengarah ke Pancoran.
Ada pun ranjau paku tersebut ditemukan pada Minggu (19/6/2022).
"Relawan sapu bersih ranjau paku rohim_saber mengatakan dalam videonya bahwa dalam seminggu ini sudah beberapa kali menemukan modus pelaku penebar Ranjau jari-jari payung dan paku di jalanan Ibukota," tulis keterangan postingan tersebut.
Hingga artikel ini ditulis, video tersebut sudah ditonton 257 ribu dan mendapat 400 komentar dari netizen.
"Semoga dimudahkan rezekinya buat relawan," tulis @galih__tegar.
"telusuri bengkel tambal ban deket jalan situ, introgasi semua," kata @e.di____.
"Dari pada urus pakai sendal lebih mulia urus ranjau paku," ujar @mohamad_siji.
Klik LINK INI untuk lihat video lengkapnya.
View this post on Instagram
Source | : | Instagram/fakta.jakarta |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR