MOTOR Plus-online.com - Lagi menjadi sorotan soal Kapolda Metro Jaya yang keluarkan perintah basmi parkir liar, ternyata pendapatan tukang parkir sebulan bisa setara harga motor ini.
Maraknya parkir liar jadi salah satu penyebab kemacetan, salah satunya di DKI Jakarta.
Maka dari itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran meminta berantas semua parkir liar yang menjadi penyebab kemacetan.
Enggak cuma itu, Direktorat Lalu Lintas diperintahkan untuk mencari titik-titik kemacetan khususnya akibat parkir liar yang seharusnya bisa diurai.
"Kemacetan kemacetan itu pak Rusdy (Wadirlantas Polda Metro) coba diidentifikasi, jadi cari dimana titik-titik yang selalu macet tapi dianggap menjadi sebuah kebiasaan, padahal sebenernya macet itu bisa diurai," ungkapnya dalam akun intagram @kapoldametrojaya seperti dikutip, Rabu (6/7/2022).
Kemacetan yang terjadi imbas dari banyaknya parkir liar, sehingga arus lalu lintas menjadi tersendat.
Fadil menambahkan parkir liar sering terjadi di Jalan Suryo dan Jalan Senopati, Jakarta Selatan sehingga membuat antrian kendaraan yang panjang.
"Kalau bisa setiap hari diderek itu mobil yang parkir (sembarangan) di depan," ucapnya.
Baca Juga: Tukang Parkir Ketar-ketir, Kapolda Metro Jaya Keluarkan Perintah Berantas Parkir Liar
Terlepas dari perintah tegas Kapolda Metro Jaya soal parkir liar, tentunya bikin penasaran soal tukang parkir.
Ternyata, pendapatan tukang parkir bisa menghasilkan belasan juta rupiah dalam sebulan.
"Kalo normal biasanya tembus Rp 500 ribu," ujar salah satu tukang parkir di Alfamart daerah Cilebut, Bogor, Jawa Barat kepada MOTOR Plus-online beberapa waktu lalu.
Itu berarti kalau dikalikan 30 hari alias satu bulan, tukang parkir minimarket bisa meraup Rp 15 juta!
Dengan penghasilan segitu, bisa mendekati harga motor baru dengan tenaga listrik.
Dikutip dari website resminya, harga motor listrik Volta 401 dibanderol Rp 15.750.000.
Gimana bro, cukup fantastis bukan pendapatan tukang parkir?
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR