Nicke menambahkan, fenomena ini tidak terlepas dari dari adanya kenaikan harga minyak dan gas dunia imbas terjadinya geopolitik di Eropa dalam beberapa waktu terakhir ini.
"Kondisi global supply dan demand masih cukup chalanging karena adanya pembatasan supply dari Rusia," jelas Nicke.
"Ini yang berdampak pada terjadinya kekurangan di beberapa negara yang tentu saja berpengaruh ke kondisi supply demand di Asia," tambahnya.
"Dengan kenaikan harga minyak yang paling tinggi dalam sejarah ini membuat beberapa negara mengalami krisis energi dan kami sangat paham bahwa pemerintah dan seluruh stakeholder sangat konsen dengan hal ini," tutup Nicke.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Di Hadapan DPR Bos Pertamina Ungkap Harga Keekonomian BBM, Pertalite Harusnya Rp 17.200 per Liter
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR