Hal ini masih dalam tahap pengkajian sehingga belum diputuskan secara resmi.
"Jadi kalau untuk mobil mewah yang dalam kajian itu yang 2.000 cc ke atas, tapi ini belum diputuskan ya," jelasnya mengutip Kompas.com.
Saleh menyebut untuk motor kajian pembatasan dilakukan pada mesin di atas 250 cc.
Wacana larangan motor 250 cc mengisi Pertalite di SPBU turut mendapat komentar dari kalangan bikers atau komunitas motor.
Yora mewakili komunitas motor Nort Racer menyorot pemilik motor 250 cc yang mengisi Pertalite di SPBU.
"Kalau menurut saya langkah Pertamina melarang motor 250 cc ke atas pakai Pertalite sudah tepat. Kasian masyarakat yang ekonominya pas-pasan. Pedagang kopi keliling yang pakai motor kan kasihan kalau harus beli Pertamax. Yang seperti ini harusnya beli Pertalite bukan motor mahal," buka Yora kepada MOTOR Plus-online, Kamis (7/7/2022).
Yora menambahkan pemilik motor mahal sekelas 250 cc ke atas seharusnya malu kalau sampai ikutan antri di jalur Pertalite.
"Istilahnya begini, lu mampu beli motor mahal dan lu modif sebagus mungkin, masa iya masih pake bahan bakar yang murah (Pertalite). Gak malu antri bareng motor kecil," tambahnya dengan nada serius.
Baca Juga: Anti Ribet Beli Pertalite Pakai QR Code Tanpa HP, Begini Caranya
Pemilik motor berkonsep Chopper ini menambahkan sebenarnya motor dengan kapasitas mesin 250 cc ke atas jangan sampai diisi Pertalite.
Bukan hanya soal performa motor yang menurun, tapi ruang bakar termasuk piston akan mudah berkerak dan menghitam.
"Motor 250 cc diisi Pertalite atau bahan bakar yang enggak sesuai spek dari pabrikan bisa pengaruh ke performa sampai ruang bakar. Jadi sebaiknya gunakan BBM yang sesuai anjuran pabrikan atau bengkel resmi," tutupnya.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR