MOTOR Plus-online.com - Harga bensin di Malaysia kualitas lebih bagus dibandingkan Pertamax tapi lebih murah dari Pertalite, kok bisa?
Harga bensin di Malaysia ternyata lebih murah dari Pertalite Indonesia namun kualitas yang ditawarkan lebih bagus dari Pertamax.
Harga bensin Pertamax dan Pertalite jadi sorotan bikers.
Apalagi setelah Pertamina menaikkan harga bensin Pertamax Turbo beberapa waktu lalu (10/7/2022).
Faktanya harga bensin di Malaysia ada yang lebih murah dari Pertalite namun kualitasnya di atas Pertamax.
Dikutip dari website Shell Malaysia, harga bensin Shell FuelSave 95 dibanderol RM2.05 atau sekitar Rp 6.934 per liter (kurs 1 Ringgit= Rp 3.382 / 13 Juli 2022).
Shell FuelSave 95 punya nilai oktan (RON) 95, atau setara bensin Pertamax Plus yang sudah dihapus.
Bensin RON 95 tentu kualitasnya lebih bagus dari Pertamax yang punya RON 92.
Baca Juga: Daftar Harga Bensin Pertamina, Shell, Vivo, dan BP AKR, Ron di Atas Pertamax Mana Lebih Murah?
Semakin tinggi RON maka akan semakin baik kualitas pembakaran di ruang mesin.
Meski lebih bagus kualitasnya, ternyata harga bensin tersebut lebih murah dari Pertalite yang dijual di Indonesia.
Pertalite sendiri masih dijual Rp 7.650 per liter untuk area Jabodetabek.
Artinya Pertalite lebih mahal sekitar Rp 900 dari bensin Shell FuelSave 95.
Dengan begitu bensin RON 95 di Malaysia punya kualitas di atas Pertamax namun harganya lebih murah dari Pertalite.
Harga lebih murah namun mutu lebih baik karena Pemerintah Malaysia memberikan subsidi untuk bensin RON 95.
Dikutip dari Kompas.com, pemerintah Malaysia hanya memberikan subsidi untuk bensin RON 95.
Sementara untuk bensin RON 97 tidak disubsidi sehingga harganya mengikuti pasar.
Harga bensin Shell V-Power 97 dengan RON 97 dijual RM4.80 atau sekitar Rp 16.237 per liter.
Harganya mirip-mirip sama Pertamax Turbo dengan RON 98 yang harganya Rp 16.200 per liter untuk area Jabodetabek.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Harga BBM di Malaysia Sangat Murah?"
| Source | : | Kompas.com,Shell.com.my |
| Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
| Editor | : | Aong |
KOMENTAR