MOTOR Plus-online.com - Bikin lemas tahu efek motor pakai bensin enggak sesuai dengan rekomendasi pabrikan, buruan cek jangan murah yang dibeli.
Beberapa alasan sering dilakukan biker saat memilih bensin pada motor, salah satunya pada harga bensin.
Atau mungkin antrian yang cukup panjang pada salah satu bensin, bikin pemotor melirik antrean BBM yang lebih pendek.
Ambil contoh pada saat harga bensin Pertamax naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per liter
Kenaikan tersebut tentunya amat jauh, selisih sekitar Rp 3.500 untuk setiap liter pembelian.
Makanya, enggak heran kalau banyak pemotor rela antre ke Pertalite dengan harga Rp 7.650 per liter.
Dengan kata lain, banyak pengguna kendaraan beralih ke bensin yang lebih murah.
Padahal, pabrikan motor sudah memberikan rekomendasi bensin ke setiap produknya.
Baca Juga: Kids Jaman Now Belum Tentu Tahu, Ini Deretan Bensin Yang Sempat Dijual Pertamina
Area Service Development PT Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM) area Sumatera Selatan dan Bengkulu, Stevan Indo Martha memberikan penjelasan.
Ternyata, motor yang memakai bensin tidak sesuai rekomendasi pabrikan enggak cuma bikin performa loyo.
"Efeknya ruang bakar lebih cepat kotor," jelas Stevan saat dihubungi MOTOR Plus-online.com, Kamis (14/7/2022).
Stevan pun menyoroti pada motor dengan bensin yang di bawah rekomendasi pabrikan.
"Kalau di bawah rekomendasi efeknya pembakaran kurang sempurna dan resiko detonasi. Tenaga juga bisa gak maksimal," tuturnya.
Selain pemakaian bensin yang disarankan sesuai rekomendasi, ganti bensin tidak disarankan.
"Kalau beli bensinnya di SPBU sih paling di pembakarannya saja yang enggak maksimal, beda cerita kalau belinya eceran," tutur Stevan.
"Ini (efek beli bensin eceran) yang kadang bisa merembet ke yang lain, misalnya injektor atau fuel pump menjadi kotor dan macet," terangnya.
Daripada ada masalah pada mesin atau lainnya, lebih baik isi bensin pakai bensin yang sudah disarankan pabrikan ya bro.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR