MOTOR Plus-Online.com - Jakarta tergenang banjir akibat hujan deras sejak Jumat, (16/7/2022).
Bahkan banjir kini menimpa 92 RT di Jakarta.
Tak hanya Jakarta, banjir juga menimpa beberapa lokasi di Depok.
Banjir tentunya jadi maslah masalah besar bagi pengendara motor.
Banyak motor yang akhirnya mogok lantaran nekat menerobos banjir.
Makanya pemotor harus paham batas aman motor terobos banjir.
Mau motor matic, bebek, maupun sport punya batas aman banjir yang berbeda-beda.
Seperti yang disampaikan Area Service Department PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) area Sumatera Selatan dan Bengkulu, Stevan Indo Martha.
Ia sebenarnya mengimbau untuk mengindari jalur banjir.
Baca Juga: Kawasan Jakarta Utara Banjir Diguyur Hujan, Beberapa Pemotor Pilih Putar Balik Karena Takut Mogok
"Kalau bisa hindari rute yang banjir," ungkap Stevan kepada Motor Plus pada Juli 2021 lalu.
Namun jika terpaksa ada beberapa yang harus pemotor waspadai.
"Kalau memang terpaksa enggak ada rute lain, perhatikan ketinggian banjirnya," lanjutnya.
"Sebisa mungkin jangan sampai lebih dari filter udara."
"Ini berlaku buat semua motor karena yang bahaya ketika air masuk mesin melalui filter udara," ia melanjutkan.
Stevan menambahkan, jika pengendara ragu menorobos sebaiknya mematikan mesim motor.
"Kalau sekiranya ragu, lebih baik mesin dimatikan saat terobos banjir dan begitu udah lewat banjir lebih baik motor jangan langsung dihidupkan," kata Stevan.
"Biarkan air yang tersisa di motor hilang dulu," pungkasnya.
Baca Juga: Buruh Pabrik Semarang: Gaji Habis Untuk Biaya Servis Motor Karena Terendam Banjir Rob
Meski berhasil terobos banjir, Stevan berpesan agar mengecek kondisi motor di bengkel resmi agar tetap optimal.
"Dan jangan lupa pastikan selalu cek ke bengkel resmi untuk dipantau terus kondisi motor," jelas Stevan.
Nah itu perlu diingat ya batas aman motor terobos banjir.
Jangan sampai air masuk ke ruang mesin lewat filter udara ya kalo enggak mau kantong terkuras karena servis bekas banjir.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR