MOTOR Plus-Online.com - Keciduk beli Pertalite pakai tangki besar, Polisi langsung sidak SPBU di Samarinda dan amankan pemotor.
Beberapa daerah di Indonesia sedang mengalami kelangkaan bensin Pertalite.
Hal ini membuat beberapa oknum berpura-pura sebagai pemotor membawa motor dengan tangki yang sudah dimodifikasi menjadi lebih besar.
Tujuannya jelas untuk menimbun bensin Pertalite, sayangnya aksi ini sudah keburu diciduk oleh polisi saat sidak ke SPBU.
Mengutip TribunKalteng.com, terjadi kelangkaan BBM subsidi jenis Pertalite di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal tersebut mengakibatkan antrean panjang di sejumlah SPBU di wilayah itu.
Namun ada saja oknum yang berpura-pura sebagai pemotoe dan diduga sebagai pelangsir alias penimbun.
Mereka terpantau ikut mengantre BBM jenis Pertalite untuk dijual kembali.
Baca Juga: Motor Kompresi Rendah Biasa Pakai Pertalite Ganti Ke Pertamax Apakah Ada Efeknya?
Berdasarkan keresahan dan adanya aduan dari masyarakat maka pihak kepolisian pun melakukan sidak ke SPBU di kota itu.
Tiba di sana, polisi menemukan beberapa motor dengan tangki yang tak wajar.
Sidak dipimpin langsung Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli bersama jajaran Pejabat Utama (PJU) dan Dinas Perhubungan Kota Samarinda serta Pertamina turun.
Terdapat dua SPBU yang menjadi sampel pada sidak yang diselenggarakan pada Senin (18/7/2022) lalu.
Antara lain SPBU PM Noor Kecamatan Samarinda Utara dan Bung Tomo, Samarinda Seberang.
Polisi menciduk 6 motor dengan tangki modifikasi yang sedang mengantre di SPBU tersebut.
Bahkan yang lebih parah, terkuak fakta jika para pengecer kendaraan tangki modifikasi dengan kapasitas 35 liter ini biasa bolak balik mengisi Pertalite hingga 4 kali dalam sehari.
"Masih banyak kita temukan (kendaraan pengecer dengan tanki modifikasi) seperti yang tersebar di media sosial, cetak dan online," beber Kombes Pol Ary Fadli saat dijumpai media usai kegiatan sidak.
Baca Juga: Beli Bensin Pertalite di SPBU Sebaiknya Menggunakan Satuan Liter Atau Rupiah? Ini Penjelasannya
Ia menjelaskan, dari interogasi awal diketahui para pengecer ini membeli dengan harga normal untuk dijual kembali seharga Rp 9 hingga Rp 11 ribu.
Lanjutnya, fenomena pengecer tersebut memang sudah lama ada di tengah masyarakat.
Maka dari itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota dan Pertamina untuk menentukan formulasi penindakannya.
"Karena kita harus melakukan pendekatan dan sosialisasi lagi. Agar penindakan yang kita lakukan tidak menimbulkan konflik sosial," jelasnya.
"Jadi saat ini tindakan awal kita lakukan penilangan sambil meminta mereka mengembalikan tangki kendaraannya sebagaimana mestinya," lanjutnya.
Pihaknya juga memberi imbauan kepada Pertamina untuk menambah aturan agar SPBU tidak melayani tangki bermodifikasi.
"Ingat sesuai aturan Wali Kota R2 (motor) maksimal Rp 50 ribu dan R4 (mobil) Tp 300 ribu, jika semua tertib dan menggunakan BBM bersubsidi dengan bijak, saya yakin antrean panjang yang meresahkan bisa dihindari," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul "Dilihat Tangki Motor Tak Wajar & Polisi Sidak SPBU Samarinda, Diduga Pelangsir Antre Beli Pertalite"
Source | : | tribunkalteng.com |
Penulis | : | Yuka S. |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR