"Anda harus tanya pertanyaan itu kepada Alberto Puig," ujar Francisco Sanchez dikutip dari GPOne.com.
"Saya tidak tahu apa alasannya menunda keputusan ini begitu lama," sambungnya.
"Saya pikir Pedro Acosta bukan penyebabnya, karena menurut saya dia harus balap satu musim lagi di Moto2, sepertinya Acosta belum siap balapan di MotoGP," lanjutnya.
"Dia (Pedro Acosta) adalah pembalaphebat dan akan memiliki masa depan bagus, teptai dia harus memilik pengalaman," tambah Sanchez.
Faktanya ternyata Joan Mir belum menandatangani kontrak yang diberikan Honda.
"Tentu saja kondisi ekonomi Joan bukan rookie, dia adalah juara dunia," sambungnya.
"Bagi saya Honda adalah pabrikan nomor 1 di dunia, tetapi momen sulit bisa saja terjadi," lanjutnya.
Baca Juga: Jarang Mengumbar Kemesraan, Inilah Sosok Kekasih Juara Dunia MotoGP 2020
"Suzuki seperti Atletico Marid, sedangkan Honda seperti Barcelona atau Real Madrid, mereka juara dunia setiap tahun, finis peringkat 2 saja rasanya sangat jelek," tambah manajer Joan Mir.
"Makanya menurut saya mereka ragu dan untuk pengambilan keputusan tidak satu dua orang, tetapi satu grup," sambungnya.
Francisco Sanchez melanjutkan, Joan Mir tidak takut harus bersaing dengan Marc Marquez dalam satu tim.
"Joan tidak takut apa pun," lanjut Francisco Sanchez.
"Dia tahu Marc balapan pakai motor ini sepanjang hidupnya, tapi Joan juga tahu dia akan bergabung ke Honda atau tinggal di rumah. Tidak ada rencana B," pungkasnya.
Nah lo, kalau sampai Joan Mir enggak tekan kontrak sama Repsol Honda bisa absen di MotoGP 2023 bro.
| Source | : | GPOne.com |
| Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
| Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR