"Sebenarnya penggunaan cairan aditif tambahan yang dituangkan ke bahan bakar boleh-boleh saja," buka Dr. Tri Yuswidjajanto Zaenuri.
"Hanya saja biasanya cairan aditif ini hanya memperbaiki kualitas aditif bawaan bahan bakar agar lebih baik," tambahnya.
Dengan kualitas aditif yang lebih baik, membuat pembakaran akan menjadi lebih sempurna.
Sementara, untuk peningkat oktan yang ditambahkan, nilainya tidak terlalu signifikan.
"Nilai oktan murni sudah dibentuk saat bahan bakar itu dibuat, kalau penambahan octane booster hasilnya jangan berharap meningkat jauh," jelas Tri.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah, takaran dari pemberian cairan aditif ke bahan bakar.
"Perhatikan dosis takaran pemberian cairan aditif pada kemasan karena itu akan menghasilkan efek yang maksimal," bebernya.
Jika, pemberian cairan aditif tersebut terlalu banyak maka kemungkinan akan muncul jelaga pada bahan bakar.
Dengan adanya jelaga atau endapan bahan bakar akibat terlalu banyaknya cairan aditif bisa mengganggu kinerja mesin.
KOMENTAR