MOTOR Plus-Online.com - Alasan Repsol Honda dan Joan Mir Gak Ada Kabar, muncul nama Pedro Acosta.
Selasa 19 Juli 2022 lalu Alex Rins mengumumkan masa depannya di MotoGP 2023 bersama skuat Lucio Cecchinello, LCR Honda.
Pembalap Team Suzuki Ecstar akan berseragam LCR Honda Castrol dan kesepakatan itu sesuai dengan rumor Alex Rins yang beredar di paddock MotoGP.
Sedangkan rekan setimnya, Joan Mir yang dari awal dipepet kabar akan ke Repsol Honda hingga kini tak kunjung ada kabar resmi.
Manajer dua pembalap MotoGP Remy Gardner dan Joan Mir, Francisco Sanchez pun sempat berselisih dengan penawaran yang Honda pabrikan kepada Joan Mir.
Padahal jumlah kursi di MotoGP saat ini sudah tidaklah banyak imbas dari mundurnya Team Suzuki Ecstar dari MotoGP akhir musim nanti.
Paco Sanchez pun membeberkan alasan mengenai tiadanya kabar Joan Mir dengan Repsol Honda Team.
"Anda harus mengajukan pertanyaan itu kepada Alberto Puig," kata Paco Sanchez panggilan akrab Francisco Sanchez dikutip dari GPOne.com.
Baca Juga: Masih Belum Bisa Tidur Nyenyak, Repsol Honda Masih Ragu Dengan Joan Mir?
"Saya tidak tahu apa alasannya dia menunda keputusan ini begitu lama," ungkapnya.
Lebih lanjut, Paco Sanchez menyebut bintang Moto2 dari tim Red Bull KTM Ajo, Pedro Acosta yang nampaknya juga diincar Repsol Honda.
"Saya pikir Pedro Acosta bukan penyebabnya, karena saya pikir dia harus bertahan setahun lagi di Moto2, saya tidak berpikir dia (Pedro Acosta) siap untuk ke MotoGP," ungkap Sanchez.
"Dia (Pedro Acosta) pembalap hebat dan akan punya masa depan yang baik."
"Tetapi dia masih butuh pengalaman, anda tidak bisa meletakkan beban Honda di pundak Pedro Acosta, dia masih muda dan dia juga tidak bodoh," jelasnya.
Persoalan gaji menjadi dugaan kuat Joan Mir masih menggantungkan proposal dari Repsol Honda Team untuk menemani Marc Marquez.
Paco Sanchez sebelumnya juga mengkritik KTM terhadap gaji yang diberikan kepada Remy Gardner dan membuat murka Bos KTM, Pit Beirer.
"Tentu saja kondisi ekonomi Joan (Mir) bukan seorang rookie, dia seorang juara dunia MotoGP," tegas Sanchez.
"Bagi saya, Honda adalah pabrikan nomor 1 di dunia, tetapi selalu bisa terjadi bahwa anda berada di momen yang sulit," jelasnya.
Baca Juga: Ogah Ikut Jejak KTM, Honda Tunda Ai Ogura Promosi Ke MotoGP 2023?
Manajer Joan Mir dan Remy Gardner itu juga memberi contoh tentang situasi pabrikan MotoGP menurutnya.
"Suzuki seperti Atletico Madrid, Honda seperti Barcelona atau Real Madrid. mereka harus menang setiap tahun, finis ke-2 sudah menjijikan," jelasnya.
"Inilah mengapa saya pikir mereka (Honda) memiliki keraguan dan bukan hanya satu atau dua orang membuat keputusan, tetapi sebuah kelompok yang mengawasi segalanya," pungkas Paco Sanchez.
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR