MotoGP

Alberto Puig Disebut Terlalu Menuntut Pembalap Repsol Honda Di MotoGP

Ilham Ega Safari - Senin, 25 Juli 2022 | 14:00 WIB
Repsol Media
Alberto Puig Terlalu Menuntut Pembalap Repsol Honda

MOTOR Plus-Online.com - Manajer Repsol Honda Team Alberto Puig disebut terlalu menuntut pembalap MotoGP ejak dulu.

Manolo Burillo mantan manajer Sito Pons berbicara dengan Nico Abad dalam sesi 'Esto va solo'.

Manolo Burillo teman dekat Alberto Puig turut mengomentari situasi tim presitisius Repsol Honda yang kini sedang menjalani MotoGP musim terburuknya.

Menurutnya, sang Manajer Repsol Honda Alberto Puig itu turut ambil peran yang membuat skuat Sayap Tunggal Jepang itu memburuk di MotoGP 2022.

Di mata Burillo, Alberto Puig melakukan kesalahan sebagai manajer sebab terlalu menuntut dan memberi tekanan pada pembalapnya.

Karena Manolo Burillo secara pribadi kenal dekat dengan Alberto Puig ia memahami karakternya.

Bahkan Manolo Burillo masih ingat momen MotoGP Laguna Seca saat Alberto Puig masih menjadi manajer pribadi Dani Pedrosa.

Manolo Burillo mengatakan saat itu Alberto Puig memaksa Dani Pedrosa untuk turun lintasan.

Baca Juga: Sadar Banyak Pembalap Kesulitan Pakai Motor MotoGP Honda, Alex Rins Siapkan Strategi Di MotoGP 2023

Padahal saat itu Dani Pedrosa masih patah tulang selangka dan trek basah yang membahayakan.

Meski dipaksa akhirnya Pedrosa tetap tampil keluar menjadi tercepat di sesi latihan dan saat balapan ia finis ke-5 dengan cidera.

"Alberto seperti itu, saya yakin dia juga telah belajar sesuatu."

"Tapi dia selalu menuntut ini dengan dirinya sendiri. Kecelakaannya di Le Mans (1995) adalah karena kegilaannya," kata Manolo Burillo dikutip dari Motosan.es.

"Mungkin jatuhnya Márquez di Jerez juga karena kegilaannya (Puig, red.)."

"Karena Alberto pada saat Marc kembali dan berada di urutan ketiga, hanya Maverick dan Quartararo yang hilang," kata Burillo.

"Dia (Puig) berada lebih dari setengah jarak di lintasan lurus Jerez, di dinding, (menekan Márquez) dengan brutal melambaikan tangannya seolah-olah itu balapan terakhir dalam hidup Marc atau Kejuaraan" jelasnya.

Seringnya melihat Puig di pinggir tembok dan meneriaki pembalapnya membuat Burillo berpikir hal tersebut sebagai tekanan.

Hal itu sudah sering Alberto Puig lakukan baik bersama Pedrosa maupun Marquez.

"Alberto memberi tekanan dengan meneriaki para pembalapnya di lintasan, saya tahu apa yang mungkin dia katakan kepada pembalapnya," imbuhnya.

Baca Juga: Bos Ducati MotoGP Udah Pakai Baju Balap Di WDW 2022, Gaya-gayan Apa Mau Ngegas Nih? 

"Ada juga foto Marc (Marquez) menatap Alberto seolah-olah dia setan, seolah mengatakan 'ada apa dengan yang ini sekarang,'" jelasnya.

Meski begitu, Manolo Burillo memahami bahwa semua yang dilakukan Alberto Puig lebih untuk para pembalap daripada untuk dirinya.

Source : Motosan.es
Penulis : Ilham Ega Safari
Editor : Joni Lono Mulia


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular