Ia mengatakan bahwa bukti itu akan mengungkap ketakutan yang dialami Brigadir J pada sekitar bulan Juni 2022, tak lama sebelum kematiannya.
Bahkan, ajudan kepercayaan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo itu dikatakan sampai menangis.
"Sudah ada rekaman elektronik di mana almarhum saking takutnya, di bulan Juni 2022, dia sampai menangis," imbuhnya.
Kamaruddin menyinggung ancaman pembunuhan pada Brigadir J terus dilakukan oleh seseorang hingga berakhir pada kejadian nahas di hari Jumat (8/7/2022).
Irjen Ferdy Sambo Juga Menangis
Setelah kasus polisi tembak polisi, Irjen Ferdy Sambo juga menangis di pelukan Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran.
Momen ini terjadi saat Fadil mendatangi ruang kerja Sambo di Mabes Polri, Kamis (14/7).
Fadil datang menjenguk adik lettingnya itu setelah ramai peristiwa saling tembak antar polisi di rumah dinas Sambo yang kemudian menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Momen Ferdy Sambo menangis di pelukan Fadil Imran itu terekam dalam video yang beredar di media sosial.
Awalnya dalam video itu tampak Fadil memasuki ruangan yang kemudian langsung disambut Sambo.
Keduanya lantas berjabat tangan dan berpelukan.
Saat berpelukan itulah wajah Sambo terlihat tersedu.
Fadil lantas memeluk Sambo dengan kedua tangannya dan menepuk punggung jenderal Polri bintang dua itu.
Fadil juga mencium kening Sambo dan kembali memeluknya erat.
Saat dikonfirmasi, Fadil membenarkan momen pertemuannya dengan Sambo. Namun ia tak menyebut kapan ia datang menemui Sambo.
Fadil hanya mengatakan ia datang untuk memberikan dukungan kepada 'adiknya'.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: Ferdy Sambo Menangis di Pelukan Irjen Fadil, Kontras Sebut 7 Kejanggalan Tewasnya Brigadir J. dan Brigadir J Menangis Ketakutan, Ferdy Sambo Dilaporkan, Saor Siagian: Tembak-menembak Itu Halusinasi.
KOMENTAR