MOTOR Plus-Online.com - Kalo menonton balap dragrace di Sera Sentul hingga MotoGP pernah enggak sadar postur tubuh pembalap.
Jika brother perhatiin, rata-rata joki hingga pembalap internasional berbadan kecil loh.
Sebagai contoh saja Marc Marque hanya punya tinggi 168 cm.
Meski begitu, Marc Marquez jadi salah pembalap yang cukup ditakut.
Lalu mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Mengutip dari Crash, pada tahun 2020 Valentino Rossi pernah menyampaikan alasan kenapa pembalap banyak bertubuh mungil.
Ia menjelaskan, pembalap motor ideal memang punya ukuran tubuh yang demikian, yakni mungil dan tak terlalu berisi.
Hal itu membuat mereka lebih lincah saat bermanuver di lintasan berkelok.
Baca Juga: Mau Turun Balap Sera Sentul? Pastikan Spek Motor Sama dan Kelirnya Beda, Bisa Kecot Bro
“Bertubuh tinggi memang baik jika kau adalah atlet basket. Tapi kalau kau pembalap, itu merupakan masalah besar,” jelas Rossi.
“Tubuh saya cukup tinggi, tapi saya beruntung karena saya kurus. Malahan, saya selalu berusaha untuk menjaga berat badan,"
Soalnya, saat tubuh pembalap menggemuk lima kilogram, maka posisinya saat balapan bisa merosot 10 peringkat lebih rendah. Ini serius, tidak bercanda,” ia melanjutkan.
Selain itu, Rossi menjelaskan , jika bobot tubuh terlalu berat, konsumsi bahan bakar di kendaraan cepat berkurang.
Lalu, laju motor tak bisa sekencang jika dikendarai pembalap bertubuh mungil.
“Saya juga bicara soal bahan bakar. Jika tubuhmu besar, maka BBM kendaraan pasti cepat berkurang. Begitu logikanya. Motor juga menjadi semakin lambat dan lambat. Ini yang menjadi masalah jika tubuhmu tidak ideal,” terangnya.
Sementara, menurut mantan pembalap WSBK, Chaz Davies postur tubuh memengaruhi kualitas pembalap di lintasan.
Makanya seluruh pabrikan memang sengaja mencari sosok dengan karakter tubuh yang mungil.
Baca Juga: Tempat Balap dan Nyetting Motor Favorit, Kenapa Namanya Sera?
“Ukuran (tubuh) memang menjadi hal penting di MotoGP, karena banyak pabrikan yang sengaja mendesain motor untuk dikendarai orang bertubuh kecil. Memang awalnya mengherankan, tapi itu bukan sesuatu yang baru,” katanya.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR