Kenaikan Tarif Ojol Ditunda Kemenhub, Pengamat: Setuju, Lihat Ekonomi Masyarakat Dulu

Yuka Samudera - Jumat, 19 Agustus 2022 | 13:25
Ilustrasi. Kemenhub tunda kenaikan tarif ojek online alias ojol, pengamat setuju karena harus lihat ekonomi masyarakat dulu.
Tribunnews.com
Ilustrasi. Kemenhub tunda kenaikan tarif ojek online alias ojol, pengamat setuju karena harus lihat ekonomi masyarakat dulu.

Ia mencontohkan ketika konsumen memilih moda transportasi lain saat tarif ojol tinggi, maka potensi pendapatan driver akan menurun.

Baca Juga: Berita Terkini, Kenaikan Tarif Ojek Online (Ojol) Batal Diterapkan Hari Ini

Hal itu dikarenakan karakter pengguna ojol yang sangat sensitif terhadap harga.

Sehingga ketika ada perubahan harga, mereka akan mencari alternatif moda transportasi lain, atau bahkan mengurangi mobilitasnya.

“Misalkan jika sebelumnya bisa mendapatkan 10 penumpang, dengan adanya kenaikan ini penumpangnya jadi turun jadi 7 atau bahkan hanya 5. Perlu diingat, jumlah driver tetap sama, tapi penumpang berkurang,” jelasnya.

Lalu dampak yang ketiga yaitu dari sisi ekonomi, ketika konsumen memilih menggunakan kendaraan pribadi akan meningkatkan kemacetan di kota-kota besar dan biaya pemerintah untuk BBM menjadi lebih mahal.

Dampak lainnya, terjadi peningkatan biaya transportasi untuk mengirimkan barang.

Foto ilustrasi ojol.
(Humas Pemkot Medan)
Foto ilustrasi ojol.

“Sektor lain akan terpukul, ada dampak turunan, karena transportasi ini menghubungkan antar sektor, bukan hanya mengantarkan orang, tapi juga barang,” ujarnya.

Secara keseluruhan, kata Rumayya, kenaikan tarif ojol yang tinggi akan menekan daya beli masyarakat dan turut menaikkan inflasi.

TERPOPULER