MOTOR Plus-Online.com - MotoGP 2022 mengalami penurunan jumlah penonton secara signifikan.
Karena itu, Legenda MotoGP Jorge Lorenzo membagikan analisis penyebabnya.
Usai pensiun, Jorge Lorenzo pernah menjabat jadi test rider Yamaha di 2020 sebelum akhirnya dua tahun terakhir juara dunia 5 kali itu jadi komentator.
Tak jarang Jorge Lorenzo sering datang sebagai narasumber suatu acara di televisi atau media lainnya.
Tak bisa dipungkiri Jorge Lorenzo merupakan talenta hebat yang ikut membesarkan pamor MotoGP.
Ia jadi bagian era berjuluk Fantastic Four yang berisikan Valentino Rossi, Casey Stoner, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo.
Pada saat itu penonton MotoGP sangat ramai berkat rivalitas mereka berempat .
Kini MotoGP 2022 mengalami penurunan dalam jumlah penonton secara signifikan.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2022 Misano, Fakta Menarik 3 Besar Klasemen Pembalap MotoGP, Sejarah Baru Nih
Jorge Lorenzo membagikan analisa penyebab MotoGP sepi penonton.
Menurutnya, para pembalap MotoGP sekarang terlalu berteman, sehingga tidak ada konflik yang menarik penonton.
"pertempuran tanpa henti meramaikan penonton, Sekarang mereka semua tampak seperti teman," kata Jorge Lorenzo dikutip dari As.
Perkataan Lorenzo itu merujuk rivalitas di masa lalu, seperti konflik dirinya dengan rekan setimnya Valentino Rossi.
Saat itu konflik mereka menjadi daya tarik penonton dan penggemar, apalagi saat itu Yamaha memasang pembatas garasi agar tak saling bicara.
Kemudian konflik Valentino Rossi dan Casey Stoner di Jerez 2011, saat itu pembalap Australia memberi kata sindirian menusuk.
Lalu rivalitas Valentino Rossi dan Marc Marquez yang pecah di Sepang 2015 dan mereka tak saling bicara dalam waktu lama.
"Quartararo tidak berbicara dengan Bagnaia seperti yang saya lakukan dengan Rossi."
Baca Juga: Live Streaming Jadwal MotoGP Misano 2022, Gosip Terbaru Pembalap Apa Saja Nih?
"Pecco tidak berbicara dengan Martín seperti yang dilakukan Valentino dengan Stoner" jelasnya.
Konflik yang terjadi membuat suasana antar pembalap canggung, tetapi saat duel di lintasan memberi tontonan yang apik.
"Jadi rivalitas tetap ada, dengan citra yang mengutamakan sportivitas di atas segalanya," kata Lorenzo.
Maksud Lorenzo yakni beberapa rider cukup menunjukkan aksi rivalitas saat balapan.
Contohnya sendiri pada saat MotoGP Mandalika 2022, Quartararo dan Miller saling tuduh menuduh karena terlalu agresif.
Source | : | AS.com |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR