MOTOR Plus-online.com - Crew chief atau kepala mekanik jadi sosok penting di MotoGP.
Soalnya crew chief bisa menerjemahkan keinginan pembalap, biar dapat settingan motor terbaik.
Saking pentingnya, pembalap bisa mengajak crew chief untuk pindah tim.
Tujuannya, demi adaptasi ke motor lebih cepat.
Banyak crew chief hebat di MotoGP, salah satunya Jeremy Burgess yang membantu tiga juara dunia di era berbeda.
Yaitu Wayne Gardner dan Mick Doohan di '80-an dan '90-an, sampai Valentino Rossi di era 2000-an, sampai mekanik asal Australia itu pensiun di tahun 2012.
Masuk MotoGP modern, banyak crew chief baru yang tidak kalah sukses membantu pembalap juara dunia.
Paling dikenal adalah Santi Hernandez, crew chief Repsol Honda yang membantu Marc Marquez.
Sejak Marc Marquez masih jadi rookie sampai juara dunia 8 kali, semuanya ditemani Santi Hernandez.
Sayangnya karena Marc Marquez cedera panjang, pamor Santi Hernandez meredup oleh crew chief lain.
Baca Juga: Jelang MotoGP Inggris 2022, Kepala Kru Mekanik Marc Marquez Ingin Honda Berbenah
Crew chief hebat lain adalah Ramon Forcada, yang merupakan crew chief senior.
Karena Ramon Forcada sudah aktif di paddock sejak tahun '80-an, bersama Alex Criville.
Di MotoGP, crew chief asal Spanyol ini menukangi Yamaha YZR-M1 yang membawa juara dunia Jorge Lorenzo.
Setelah Jorge Lorenzo, Ramon Forcada menjadi crew chief pembalap Yamaha lain.
Seperti Maverick Vinales, lalu Franco Morbidelli dan Andrea Dovizioso di tim RnF WithU Yamaha.
Biar pengalamannya segudang, tercatat hanya Jorge Lorenzo yang berhasil jadi juara dunia bersama Ramon Forcada.
Posisinya sendiri di tim RnF WithU Yamaha berakhir tahun ini, yang diumumkan oleh sang bos Razlan Razali.
Salah satu prestasi Ramon Forcada, adalah membantu Franco Morbidelli jadi runner-up di MotoGP 2020.
Padahal motor yang dipakai murid Valentino Rossi ini, adalah Yamaha YZR-M1 Spec B, yang penjelasannya bisa disimak DI SINI.
Baca Juga: Kenapa Nih? Mekanik Franco Morbidelli Tidak Senang Kalau Dia Terlalu Akrab Dengan Valentino Rossi
Bicara soal mekanik Yamaha, nama Diego Gubellini tentunya wajib disebut sebagai mekanik sukses.
Mekanik asal Italia ini, makan asam garam menggarap motor balap sejak tahun 1996.
Masuk era MotoGP 4-Tak, Diego Gubellini ternyata punya bakat membuat setup suspensi dan ECU jempolan.
Saking jagonya, Diego Gubellini membuat perusahaan GUBELLINI s.a.s., yang punya merek GRIPONE.
Merek ini dikenal handal dalam setup suspensi, ECU sampai kontrol traksi untuk motor kompetisi.
Salah satu bukti kehebatan Diego Gubellini, adalah membantu Fabio Quartararo saat jadi rookie di MotoGP.
Biar belum lama bawa motor sang raja, Fabio Quartararo bisa pede naik motor settingan Diego Gubellini.
Sampai akhirnya Diego Gubellini berperan membantu Fabio Quartararo, jadi juara dunia di tahun 2021.
Namun crew chief paling disegani prestasinya, ternyata berada di tim Ducati Corse.
Baca Juga: Live Streaming MotoGP Misano 2022, Fabio Quartararo Bertekad Jegal Francesco Bagnaia Menang
Kepala Mekanik itu adalah Cristian Gabbarini, yang sekarang menjadi crew chief Francesco Bagnaia.
Sebelum Pecco Bagnaia, Cristian Gabbarini menjadi crew chief Jorge Lorenzo saat gabung tim Lenovo Ducati.
Mekanik asal Italia ini, ternyata punya prestasi yang setara dengan Jeremy Burgess.
Yaitu jadi crew chief di dua pabrikan berbeda, tepatnya di Ducati dan Honda.
Karena Cristian Gabbarini dipercaya jadi crew chief Casey Stoner, yang juara dunia di tahun 2007 dan 2011.
Biar demikian, rekor Cristian Gabbarini bisa saja dikejar oleh crew chief atau kepala mekanik yang lain.
Posisi itu bisa dikejar oleh Frankie Carchedi, crew chief Joan Mir di Team Ecstar Suzuki.
Rumornya Frankie Carchedi tetap jadi crew chief pilihan Joan Mir, saat gabung tim Repsol Honda tahun depan.
Itupun, kalau Joan Mir bisa sukses juara dunia naik motor Honda RC213V ya, yang dikenal dibuat khusus buat Marc Marquez.
Source | : | MotoGP.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR