MOTOR Plus-online.com - Baru saja harga Pertalite naik demikian juga harga ikut Pertamax naik.
Tenang harga Pertalite naik dicampur setetes minyak kayu putih jadi irit pihak Pertamina beri penjelasan yang sebenarnya.
Seperti kita tahu mulai pukul 14.30 WIB harga Pertalite jadi Rp 10 ribu per liter sedangkan Pertamax jadi Rp 14.500.
Dipastikan karena harga Pertalite dan Pertamax naik membuat pengeluaran uang jadi bertambah.
Tapi tenang walau harga Pertalite katanya dicampur minyak kayu putih jadi jadi irit dipakai di kendaraan.
Penggunaan minyak kayu putih dianggap seperti menambahkan additif sehigga pembkaran jadi sempurna.
Adapun penelitian mencampur minyak kayu putih dengan bensin pernah dilakukan penelitian oleh mahasiswa.
Mengenai hasil percobaan tersebut dituangkan dalam tesis penelitian mahasiswa di Jawa Timur.
Baca Juga: Harga BBM Subsidi Resmi Naik, Warga Tangerang Timbun Pertalite 2,5 Ton
Penelitian tersebut dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Islam Malang.
Minyak kayu putih digunakan di motor yang dicampur bensin sebagai aditif.
Tesis tersebut berjudul 'Pengaruh campuran minyak kayu putih pada Pertalite terhadap kinerja motor bensin Honda Supra X 125 R'.
Diterangkan minyak kayu putih sebagai alternatif untuk meningkatkan efisiensi pembakaran mesin dan mengurangi pencemaran.
Penggunaan minyak kayu putih untuk memperkaya kandungan oksigen dalam bensin atau bahan bakar.
Dengan menambahkan minyak kayu putih 4 ml dalam 1 liter bensin dapat menaikkan performa motor bakar dan menurunkan konsumsi bahan bakar.
Penjelasan dari Pertamina
Apakah boleh mencampur bensin seperti Pertalite dengan minyak kayu putih?
Putut Andriatno, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial and Trading kasih penjelasan.
Menurut Putut, tidak direkomendasi mencampur BBM Pertamina dengan zat aditif tambahan.
"Pertamina tidak menyarankan mencampur aditif atau zat tambahan apapun di dalam produk kami," ujar Putut Andriatno kepada GridOto.com, Jumat (24/09/2021).
Tak direkomendasi bukan tanpa alasan, karena dapat mengubah kualitas BBM tersebut.
"Karena hal itu akan mengubah spesifikasi BBM, Pertamina tidak bertanggung jawab terhadap spesifikasi BBM yang sudah berubah," ungkapnya.
Karena itu, Putut sarankan pengguna kendaraan mengisi BBM sesuai oktan yang direkomendasikan pabrikan.
KOMENTAR