Harga Pertalite Rp 10.000 Per Liter Sampai Kapan? Kemenkeu Kasih Penjelasan

Yuka S. - Kamis, 8 September 2022 | 11:55 WIB
MOTOR Plus-online.com
Sampai kapan harga Pertalite Rp 10.000 per liter akan bertahan? Kemenkeu beri penjelasan.

MOTOR Plus-Online.com - Kira-kira sampai kapan harga Pertalite Rp 10.000 per liter? Begini penjelasan Kemenkeu.

Masih di tengah topik harga Pertalite naik jadi Rp 10.000 per liter, muncul pertanyaan kira-kira sampai kapan?

Apalagi banyak kalangan masyarakat dan pengguna kendaraan yang kurang setuju dengan kenaikan harga Pertalite.

Soal harga Pertalite Rp 10.000 per liter, Kemenkeu kasih penjelasan sampai kapan akan bertahan.

Mengutip Kompas.com, Pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya sebesar Rp 7.650 per liter.

Kenaikan harga ini resmi berlaku sejak 3 September 2022 kemarin.

Muncul pertanyaan, sampai kapan harga Pertalite Rp 10.000 per liter itu bertahan?

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara memberikan penjelasan.

Baca Juga: Harga Pertalite Naik, Biaya Spare Part Fast Moving Honda BeAT Ikut Naik?

Ia mengatakan, utamanya penetapan harga BBM bersubsidi dipengaruhi pula oleh pergerakan harga minyak mentah, termasuk kurs rupiah terhadap dollar AS.

Untuk sekarang, harga minyak mentah pun bergerak fluktuatif dengan tren meningkat.

"Ini situasinya kan dinamis, kami selalu memperhatikan kondisi itu secara dinamis. Kami berharap ya harga itu (BBM) stabil tapi kondisinya dinamis," jelasnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (5/9/2022).

Pemerintah mencatat harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau ICP mencapai 104,9 dollar AS per barrel.

Sementara kurs rupiah saat ini bergerak di level Rp 14.750 per dollar AS.

Pelemahan kurs rupiah itu juga mempengaruhi harga minyak mentah yang di impor Indonesia.

Tribunnews
Ilustrasi mengisi Pertalite.

Suahasil menambahkan, faktor-faktor eksternal itu terus menjadi perhatian pemerintah.

Sedangkan dari dalam negeri, faktor yang dipantau pemerintah adalah tingkat konsumsi BBM bersubsidi di masyarakat.

Baca Juga: Harga Pertalite Naik, Ma'ruf Amin Bilang BBM Seharusnya Tak DIsubsidi

Sebab tingginya konsumsi akan mempengaruhi hitungan belanja subsidi BBM di dalam APBN.

"Jadi kita berharap harganya stabil, tapi kondisi saat ini dinamis terlihat dari ICP, harga minyak internasional, dampak kurs, serta faktor volume yang dikonsumsi masyarakat," ujarnya.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu menambahkan harga Pertalite yang sebesar Rp 10.000 per liter dasarnya tetap disubsidi oleh pemerintah.

Hal ini karena harga keekonomiannya sebesar Rp 14.450 per liter.

Harga keekonomian Pertalite itu berdasarkan penghitungan atas rata-rata harga ICP sebesar Rp 105 dollar AS per barrel dan kurs Rp 14.750 per dollar AS.

Menurut Febrio, sedangkan untuk harga Pertalite bisa turun ke Rp 7.650 per liter tanpa intervensi APBN alias tanpa disubsidi, hal itu memungkinkan apabila harga ICP berada di level 41 dollar AS- 42 dollar AS per barrel.

"Jadi kalau kemarin harganya Pertalite Rp 7.650, itu sebenarnya setara dengan ICP-nya harusnya 41-42 dollar AS. Jadi harga yang sekarang kita sudah naikkan ke Rp 10.000 pun itu masih di bawah harga keekonomian," ungkapnya.

"Kalau tadinya Rp 7.650 dibandingkan (harga keekonomian), katakanlah Rp 14.000-an, sekarang kita Rp 10.000 dibandingkan Rp 14.000-an. Artinya tiap liter Pertalite itu tetap disubsidi, dikompensasi oleh pemerintah," tutup Febrio.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sampai Kapan Harga Pertalite Rp 10.000 Per Liter? Ini Kata Kemenkeu"

Source : Kompas.com
Penulis : Yuka S.
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular