MOTOR Plus-online.com - Beredar luas di media sosial seorang driver ojol protes gara-gara enggak boleh isi Pertalite 2 kali sehari, begini penjelasan Pertamina.
Hal tersebut dialami seorang driver ojol di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Driver ojol itu mengisi Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jl Perintis Kemerdekaan, depan pintu 1 Universitas Hasanuddin (Unhas).
Aksi yang dilakukan driver ojol tersebut viral di banyak media sosial.
Salah satunya seperti yang diposting akun Instagram @makassar_iinfo.
Driver ojol tidak bisa mengisi BBM untuk kedua kali untuk mobilnya, meski yang pertama hanya membeli Pertalite Rp 50.000.
"Saya tadi pagi mengisi BBM Rp 50.000, karena hanya segitu kemampuanku. Masa saya sudah ada penumpang dan mau mengisi untuk kedua kalinya tidak bisa lagi. Tidak bisa begitu dong," komplain ojol yang belum diketahui identitasnya.
Namun petugas SPBU tetap ngotot dan tidak memperbolehkan pengisian untuk kedua kalinya meski pengisian pertama hanya Rp 50.000.
Baca Juga: Harga Pertalite Rp 10.000 Per Liter Sampai Kapan? Kemenkeu Kasih Penjelasan
"Tetap tidak bisa Pak. Itu sudah aturannya pengisian hanya sekali dalam sehari biar itu Rp 50 ribu. Kalau mau komplain ke Pertamina Jl Garuda saja, bukan ke kami," kata petugas SPBU depan pintu 1 Unhas.
Tonton video di bawah atau klik LINK INI.
View this post on Instagram
Menanggapi hal itu, Senior Supervisor Communication & Relation PT Pertamina Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan memberikan penjelasan.
"Pure kesalahan operator Mas, sudah kami tegur. Salah pemahaman dia," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Saat ditanya aturan sekali dalam sehari mengisi BBM, Taufik mengaku memang ada aturannya yang tertuang di SKK Migas nomor 4 tahun 2020.
Namun berbeda dengan persoalan yang dialami pengemudi ojol yang mengisi pertama Pertalite hanya Rp 50.000.
"Semua kendaraan akan tercatat nomor polisinya telah mengisi BBM dalam sehari berapa liter. Jadi kuotanya masih ada, masih bisa kok mengisi BBM di SPBU lainnya," jelasnya.
Taufik menerangkan, saat ini Makassar mulai menerapkan BBM tepat sasaran sesuai peraturan yang telah ditetapkan.
Di mana aturan ini masih dalam tahap uji coba untuk membiasakan masyarakat.
"Sekarang itu untuk memiliki QR dengan belum, perlakuannya sama-sama bisa mengisi Pertalite. Hanya saja kendaraan yang belum memiliki QR, akan dicatat nomor kendaraannya. Jadi nanti setelah bertahap, akan disesuaikan dengan yang sudah memiliki QR. Jadi ada batasan-batas yang sudah ditetapkan seperti kapasitas tanki BBM mobilnya, atau peraturan daerah," terangnya.
Baca Juga: Harga Pertalite Naik, Biaya Spare Part Fast Moving Honda BeAT Ikut Naik?
Ia mengatakan, aturan yang berlaku saat ini seperti penggunaan solar harus betul tepat sasaran.
Mulai dari truk 6 roda non tambang dan perkebunan kuotanya sebanyak 100 liter.
Kemudian, roda 4 angkutan umum kuotanya sebanyak 80 liter, dan roda 4 kendaraan pribadi hanya 60 liter per hari.
"Jadi ketahuan semua kendaraan yang melakukan pengisian BBM di SPBU. Jadi masyarakat bisa mendaftarkan kendaraannya untuk mendapatkan BBM tertentu seperti Solar dan Pertalite di seluruh SPBU untuk mendapatkan QR dan bisa melakukan secara online di rumah melalui webside," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Video Pengemudi Ojol Tidak Bisa Mengisi Pertalite 2 Kali Sehari, Pengisian Pertama Hanya Rp 50.000"
Source | : | Kompas.com,instagram.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR