MOTOR Plus-online.com - Kenaikan harga Pertalite mulai Sabtu (3/9/2022) kemarin mendapat reaksi dari beberapa kalangan termasuk anggota Komisi XI DPR.
Pertalite yang semula dijual Rp 7.650 mengalami kenaikan jadi Rp 10 ribu per liter.
Hal ini tentu saja memunculkan komentar dan reaksi yang beragam.
Bukan hanya Pertalite yang naik jadi Rp 10 ribu, Pertamax sebagai BBM Non Subsidi juga mengalami kenaikan harga jadi Rp 14.500 per liter.
Pertalite sendiri sebelumnya dijual di SPBU Pertamina Rp 12.500 per liter.
Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Achmad Hafisz Tohir menanggapi keputusan resmi dari pemerintah mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yakni Pertalite menjadi Rp 10.000 dan Solar menjadi Rp 6.800 mulai Sabtu (9/3/2022).
"Adapun alasan dari pemerintah menaikan harga tersebut terkait dengan peningkatan subsidi dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), yaitu mengalihkan subsidi sehingga kedua jenis BBM tersebut mengalami penyesuaian," jelas Hafisz dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (7/9/2022).
Dalam situasi sulit sekarang ini, Hafisz mengatakan, keputusan dari pemerintah dinilai sangat memberatkan masyarakat.
Baca Juga: Heboh Harga Pertalite Naik Jadi Rp 10 Ribu Per Liter, Ternyata Harga Aslinya Segini
Menurutnya, pemerintah maupun masyarakat memiliki sense of crisis yang tinggi.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR