MOTOR Plus-online.com - Ramai kasus driver ojek online (ojol) harus bayar Rp 1.000 saat antar jemput penumpang di Stasiun Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Hal ini disampaikan driver ojol bernama Vicky, dia dan rekan-rekannya hanya menurunkan dan mengangkut penumpang, bukan memarkirkan kendaraan.
"Ini kan kami bukan parkir, ini drop off dan pick up. Kalau parkir, kami tinggalkan kendaraan di sini dan kami tinggal. Kami kan hanya jemput penumpang, selesai," kata Vicky dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/9/2022).
Vicky menjelaskan, bahwa tarif Rp 1.000 ini sudah diberlakukan sejak Agustus.
Sebelum tarif itu diberlakukan, para driver ojol sudah bertemu dengan pengelola parkir untuk meminta rencana itu dibatalkan.
Namun, pengelola parkir akhirnya tetap menetapkan tarif tersebut.
"Sudah tiga kali (pertemuan), tapi pada akhirnya mereka tetap pasang tarif Rp 1.000 itu," ungkapnya.
Vicky pun mempertanyakan tarif Rp 1.000 yang dibebankan kepada driver ojol tersebut.
Baca Juga: Ramai Video Ojol Protes Enggak Boleh Isi Pertalite 2 Kali Sehari, Pertamina Bilang Begini
"Kalau memang tarifnya resmi, bukan Rp 1.000, karena kan memang ada peraturan daerahnya, minimal parkir stasiun itu berapa," ujar Vicky.
Selain Vicky, driver ojol bernama Supri (42) juga melontarkan hal yang sama.
Menurut Supri, sebelum tarif Rp 1.000 diberlakukan, pengendara yang keluar masuk stasiun kurang dari 5 menit, termasuk driver ojol, tidak dikenai tarif parkir alias gratis.
"Sebenarnya ada karcis, sebelum 5 menit, kami gratis masuk, kalau lebih 5 menit, baru kami bayar, terus karena ada ini (tarif Rp 1.000), jadinya kami justru bayar," ucap Supri.
Meski tarif Rp 1.000 biasanya dibayar oleh penumpang, Supri mengaku tetap berkeberatan karena karakter tiap penumpang berbeda-beda.
"Kami sih tidak setuju, karena orang kan maunya yang murah. Kalau masuk, justru otomatis ada tambahannya Rp 1.000," jelasnya.
Berita ini ramai berawal dari unggahan pemilik akun Twitter @tsanvia.
Pemilik akun tersebut mengunggah foto karcis khusus ojek online.
Baca Juga: Bikin Geleng-geleng Kepala, Video Driver Ojol di Jakarta Dapat Orderan Antar Biawak
"KARCIS MASUK OJEK ONLINE Rp. 1.000," demikian tulisan dalam karcis tersebut.
Di dalam karcis tersebut juga ada keterangan bahwa karcis itu bukan untuk parkir kendaraan, melainkan hanya untuk menurunkan (drop off) pengguna jasa.
Ada pula stempel bertulisan Totabuan Manajemen Parkir dengan cap berwarna biru dalam karcis tersebut.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1, Eva Chairunisa menjelaskan bahwa karcis tersebut dikeluarkan oleh vendor yang mengelola lahan parkir di Stasiun Bekasi Timur.
Menurut Eva, pungutan Rp 1.000 itu bukan pungli, seperti yang disampaikan pemilik akun Twitter @tsanvia.
Eva berujar, karcis itu hanya diberikan ketika driver ojol menurunkan atau menjemput penumpang melewati gerbang parkir yang sudah ditentukan.
"Kami sudah melakukan konfirmasi, bahwa hal tersebut sudah menjadi kebijakan pengelola parkir, resmi di area tersebut, sehingga jika tidak melewati gate, tidak perlu membayar," sebut Eva.
Awalnya suka sama Stat Bekasi Timur krn lift nya skrg udah berfungsi. Tp skrg kalau mau di pick up/drop off ojol harus bayar Rp. 1000???? kesel krn kan gak parkir, gimana lansia/ibu bawa anak yg harus jalan jauuh ke depan halte, buat menghindari pungli itu. @KAI121 @CommuterLine pic.twitter.com/nUtleBRgFl
— tsa (@tshafz) September 5, 2022
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengemudi Ojol Mengeluh Harus Bayar Rp 1.000 di Stasiun Bekasi Timur: Kami Tidak Parkir, Cuma Antar Jemput"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR