MOTOR Plus-Online.com - Pembalap Prima Pramac Racing Jorge Martin masih kecewa dengan keputusan Ducati, bikin krisis percaya diri.
Jelang MotoGP San Marino 2022 lalu Ducati pabrikan mengumumkan kursi skuat Ducati Lenovo Team.
Kursi warisan Jack Miller itu menjadi rebutan pembalap Ducati satelit Jorge Martin (prima Pramac Racing) dan Enea Bastianini (Gresini).
Akhirnya nama Enea Bastianini muncul menjadi pemenang.
Sedangkan Jorge Martin harus puas bertahan di Prima Pramac Racing bareng Johann Zarco.
Kini jelang MotoGP Aragon 2022 (16-18 September) Jorge Martin mengungkapkan kekecewaanya.
"Saya tentu sedikit kecewa setelah keputusan itu," kata Jorge Martin.
"Bukan karena mereka (Ducati) memilih Enea (Bastianini), karena dia pantas mendapatkannya."
Baca Juga: Daftar Pembalap MotoGP 2023, Enea Bastianini Dan Jorge Martin Sudah Fix
"Dia menang tiga balapan, jadi levelnya luar biasa dan saya pikir kami berdua pantas mendapatkannya."
"Keputusan itu sulit. Saya melakukan semua yang dikatakan Ducati, saya melakukan yang terbaik," jelas Jorge Martin.
Kekecewaan juara dunia Moto3 2018 itu berdasar nasib mujurnya di musim ini.
"Pada awal musim, saya merasa sangat percaya diri dengan Ducati."
"Kami berbicara tentang masa depan kami dan berada di tim pabrikan Ducati pada tahun 2023," ungkap Martin.
"Tetapi di beberapa titik saya mulai mengalami kecelakaan, kesulitan, cedera sehingga mereka mulai sedikit kehilangan kepercayaan diri," bebernya.
Rentetan masalah itu sempat membuat Jorge Martin sempat kepikiran untuk meninggalkan skuat yang bermarkas di Borgo Panigale Italia itu.
"Saya tentu saja melihat pabrikan lain, dan saya bahkan berpikir untuk pergi (dari Ducati)."
Baca Juga: Drama MotoGP Austria 2022, Enea Bastianini Sebut Jorge Martin Bodoh Bermanuver
"Tapi masih banyak yang harus saya buktikan di sini, di Ducati, dengan tim Pramac."
"Jadi saya akan bertahan di sini selama satu musim lagi, dan kemudian kita lihat saja." kata Jorge Martin.
Source | : | GP-Inside.com |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR